Pengelola Wisata Dituntut Mampu
Menahan Diri
PENGARANG : Septiana Abidin
SUMBER : Kedaulatan Rakyat
NIM : 16.310.410.1147
PENULIS : AJE
TANGGAL
TERBIT : Rabu 14 Februari 2018
Pada perkembangan zaman saat ini
banyak kelompok masyarakat berlomba-lomba menawarkan kawasannya sebagai obyek
wisata. Namun demikian ,seringkali para pengelola mengabaikan kosnep secara
matang. Pengelola pun dituntut mampu menahan diri. Hal ini jika desa wisata
atau tempat wisata sudah terlanjur tenar sebelum ada konsep yang matang dan
jelas,makan justru rentang menimbulkan masalah baru yang rumit.Dalam membuat
obyek wisata atau desa wisata harus mempertahankan kearifan local.
Tak kalah penting yakni bagaimana
kepastian lahan apakah sewa atau tidak. Jangan sampai ketika sudah ditetapkan
menjadi desa wisata,malah menjadi rebutan antara ahli waris pemilik lahan serta
pengelola. Sektor wisata merupakan pengungkit perekonomoian paling strategis.
Kasus lain diungkapan seperti sarana dan prasarana tempat wisata yang belum
siap tetapi sudah terlanjur viral. Sebagaimana yang perlu difikirkan secara
matang juga tentang limbah yang tentu menganggu warga sekitar desa wisata
tersebut.
Hal positif
: Desa wisata yang akan dibangun memang membantu perekonomian warga
sekitar,pemerintah
juga memiliki etika baik untuk mengambil jalan tengah tentang desa wisata ini.
Hal negative
: Dengan ada nya desa wisata di daerah yang juga pemukina warga maka masalah
besar yang akan timbul adalah limbah yang akan mengotori lingkungan desa
tersebut. Lingkungan yang taadinya bersih jika ada tempat wisata sudah pasti
sampah itu akan menjadi masalah besar untuk warga sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar