16.4.18

RESENSI ARTIKEL : LATIH WARGA PADON TEKNIK TANAM VERTIKULTUR


LATIH WARGA PADON TEKNIK TANAM VERTIKULTUR
Nama : Meissy Bella Sari
Nim : 163104101143
Psikologi Lingkungan



Seperti yang kita ketahui kenyataan banyak produk-produk pertanian yang ada dipasaran, menggunakan pestisida secara berlebihan. Namun tak dapat dipungkiri permintaan produk pertanian tersebut tetaplah tinggi karena kebutuhan kita sendiri sebagai konsumen.
Kita butuh sayur dan buah-buahan untuk menjaga kesehatan kita. Namun alih-laih sehat, penggunaan pestisida berlebihan justru akan menganggu kesehatan kita. Kini ajakan kembali kealam, menjadi isu penting. Diantaranya usaha kembali ke produk pertanian organic.
Hal ini dilakukan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 042 Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY) melalui pengabdian berupa pemberdayaan masyarakat menyusung kembali kea lam di Dusun Padon, Sedangrejo, Minggir, Sleman. Dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan mereka mengadakan pelatihan penanaman sayuran dengan teknik vertikultur dan pembibitan lele menggunakan sistem alami.
Kegiatan pelatihan vertikultur dilakukan mengingat potensi pertanian warga di Dusun Padon yang menjanjikan dimana mayoritas masyarakatnya adalah petani. Teknik penanaman vertikultur sendiri merupakan cara bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan sempit. Teknik tersebut tentunya cocok diterapkan di daerah perkotaan, dimana lahan bercocok tanam semakin menipis, teknik yang juga mendukung pertanian organic ini mudah dilakukan mengingat pemeliharaan tanaman yang relatif sederhana, dan juga pelatihan ini menggunakan botol-botol bekas minuman yang dapat membantu masyarakat mengurangi dampak sampah bagi lingkungan sekitar.
Pelatihan vertikultur ini di ikuti langsung oleh Kelompok Wanita Tani dan PKK Dusun Padon dengan pratikum langsung dalam membuat wadah tanaman dari botol minuman dan tali sebagai media tanaman untuk bibit sayur, kegiatan kembali kea lam juga dilakukan dengan pelatihan pembibitan lele dengan sistem alami oleh pakar budidaya lele yang tergabung dalam kelompok perikanan Mina Karya, Dusun Kisek, Sedangagung, Minggir, Sleman.
Kelebihan pada artikel ini, memberikan ulahan bagaimana cara nya untuk bercocok tanam tanpa merusak lingkungan dengan penggunaan pestisida yang berlebihan, serta juga mengajak masyarakat setempak untuk kembali kea lam, dan memanfaatkan botol-botol minuman bekas untuk mengurangi dampak sampah yang dapat mencemari lingkungan.
Kesimpulannya, untuk bercocok tanam tanpa harus bergelut dengan bahan kimia yang berbahaya dapat dilakukan teknik tanam vertikultur, selain menjaga lingkungan dari pencemaran bahan kimia, juga menghasilkan produk yang lebih alamiah untuk bisa di konsumsi tanpa takut adanya terkontaminasi bahan kimia.

Sumber :
Tribun Jogja, 4 Maret 2018

0 komentar:

Posting Komentar