WARGA KALIORI TUTUP TPA SAMPAH
ASEP SINGGIH WIJANARKO
NIM 16.310.410.1158
FAKULTAS PSIKOLOGI
Permasalahan
sampah selalu menjadi persoalan yang sulit untuk di selesaikan. Sampah telah
menjadai permasaahan umum dari hilir hinga hulu, dari tingkat paling bawah
masyarakat hingga tingkat paling atas pengolahan sampah tersebut seakan menjadi
persoalan yang sukar untuk terselesaikan.
Seperti yang terjadi di Desa kaliori,
Kalibagor, Banyumas, senin,(2/4) memblokir jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah kalorinmilik pemkab banyumas. Mereka juga mendatangi kantor Unit
Pelaksanan Teknik (UPT) TPA kalori. Penutupn Jalan dan protes k eke kanntor
Unit Pelaksanan Teknik TPA kalori
tersebut di dasari karna bocornya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
yang tertanam di bawah tanah telah mencemari udara, air,tanah di desa di Desa Kalori Tersebut.
Menurut kepala desa kalori Ovan Sovian karna
kebocoran IPAL tersebut telah mencemari tanag,pekarangan dan persawahan.
“airnya sudah berubau dan berwarna serta
taak bisa lagi unntuk di minum tuturnya.
Limbaah yang mencemari sawah telah mengakibatakan produksi padi menurun
sertadampak lainya yang di rasakan warga yakni gatal-gatal. Setidaknya area
yang terdampak kebocoran IPAL tersebut telah mencapai 3,5 hektare sawah milik
warga yang telah terdampak kebocoran IPAL tersebu. Kondisi seperti ini tela
dirasakan sudah berjalan sekitar tiga tahun untuk itu saya minta Dinas
Lingkungann Hidup ( DLH) banyumas untuk bertannggung jawab tutur Ovan Sofiyan.
Kepala UPT TPA
Kalori, Dwi Kartano, dan camat Kalibagor Siswanto yang menemui warga tedampak akan di tindaklanjuti dengan
melakukan pertemuan yang akan melibatkan kepala DLH bayumas pada hari Rabu
(4/4) Mendatang. “tuntutan warga akan segera disampaikan ke kepala DLH dan
warga akan dipertemukan empat april mendatang untuk mencari solusi kata kepalaa
UPT TPA Kalori, Dwi Kartono. Aksi unjuk
rasa ini sendiri megakibatkan beberapa kendaran pembuangan sampah yang menuju
ke TPA kaliori tertahan dan tidak bisa membuammg sampah ke TPA.
Penangunng jawab
atas kebocoran IPAL tersebut memang berada DLH dan intansi terkait lainnya yang
semestinya harus segera memperbaiki kebocoran intalsai pengolahan akhir limbah
(IPAL) mengingat dampak yang di timbulkan baik bagi kesehatan dan lingkungan
sangalah besar. Namun warga sekitar juga tidak hanya melakukan protes dan menutub jalan ke TPA namun juga harus bisa
menncari solusi sendiri atas kebocoran IPAL tesebut mengimgat kejadian ini
sudah berjalan tigatahun. Pengelolan sampah membutuhan kerterkaitan semua
piahak dari intansi pengolahaan sampah dan wrga sendiri sebagi produsen sampah
tersebut agar sampah bisa di kelola secara baik dan bermanfaat.
Sumber; KEDAULATAN RAKYAT
JUDUL: Air Tercemar Limbah, Warga Kaliori tutup TPA Sampah.
Penulis: (Dri)-o
0 komentar:
Posting Komentar