Pentingnya Kerjasama
Dalam Mewujudkan Literasi Informasi
Deliana Vicria
Nurachyani
153104101096
Kata literasi mungkin masih terdengar
asing oleh sebagian mahasiswa, padahal lliterasi ini sudah di dapat sejak kita
memulai memasuki bangku sekolah. Literasi merupakan suatu keberaksaraan dapat
membaca, menulis dan berbicara. Literasi merupakan hal sangat penting bagi
mahasiswa untuk mengembangkan pola pikir, daya nalar, kreatifitasnya dan
kekritisannya. Jika mahasiswa terus meningkatkan upaya literasinya mampu
membuat produktifitas mahasiswa meningkat sekaligus juga sebagai tameng dari
seleksi kehidupan yang semakin tak terkontrol.
Pada kesempatan kali ini 2 mahasiswa
Universitas Proklamasi 45 Fakultas Psikologi yaitu Deliana Vicria Nurachyani
dan Nurul Hidayah menghadiri acara yang sangat bermanfaat pada hari Senin
tanggal 16 April 2018 di Grahatama
Pustaka dengan bertemakan “Raker :
Kerjasama Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Grahatama Pustaka BPAD DIY”. Selain
2 mahasiswa, Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA selaku dosen Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 juga turut andil dalam acara tersebut sebagai salah
satu narasumber.
”Kerjasama dalam mewujudkan literasi
informasi perlu dikembangkan dengan berbagai macam upaya, seperti halnya
kerjasama antara pihak yang terkait agar tercapainya pemberdayaan masyarakat,” demikian
dijelaskan oleh Fx. Wahyu Widiantoro, selaku akademisi Fakultas Psikologi,
Universitas Proklamasi 45.
Acara yang dibuka oleh ibu Dra. Monika
Nur Lastiyani, M.M., sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)
DIY juga menghadirkan narasumber lain yaitu Bapak Joko selaku perwakilan dari
Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY dan Bapak Nuradi Indra Wijaya,
S.Pd dari TBM. Mata Aksara. Peserta yang hadir antara lain perwakilan staf
Perpusda DIY, perwakilan Rumah Sakit Dr. Sardjito DIY, perwakilan pengelola
perpustakaan Pakualaman, perwakilan Universitas Alma Ata DIY, perwakilan Komunitas
ibu professional DIY.
Upaya nyata peningkatan literasi di
masyarakat salahsatunya yang telah dilakukan oleh perpustakaan bernama Mata
Aksara. “Berawal dari keinginan membudayakan membaca, memiliki perpustakaan
sendiri hingga saat ini buku-buku di perpustakaan tersebut bermanfaat bagi
orang lain”, ungkap Bapak Nuradi Indra Wijaya.
Dijelaskan pula oleh Ibu Monika bahwa salahsatu
tugas BPAD yaitu mendorong berkembangnya literasi melalui pemberdayaan
sumberdaya dan mitra kerja di bidang perpustakaan dan kearsipan. ”BPAD DIY juga
telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan berbagai instansi
lain untuk mengembangkan kompetensi literasi.”, ungkap Ibu Monika. Lebih lanjut
dijelaskan oleh Bapak Joko, “Usaha pemerintah untuk memfasilitasi program yang
ada antara lain dikelola oleh BKPM DIY melalui ketentuan yang berlaku”.
“Adanya kerjasama yang baik akan
menumbuhkan semangat masyarakat untuk saling berbagi dan memberikan informasi
yang diperlukan bersama. Penguasaan literasi informasi pada dasarnya berbasis
keterampilan (skills-based literacy). Keterampilan tersebut terdiri dari kemampuan
mencari informasi, memilih sumber informasi secara cerdas, menilai dan
memilah-milah sumber informasi, menggunakan serta menyajikan informasi secara
etis”, pungkas Wahyu.
Dalam acara tersebut kami sebagai
mahasiswa menyadari pentingnya literasi yang di terapkan di kampus. Beberapa
dosen sudah menerapkan lliterasi ini kepada mahasiswanya antara lain sebelum
memulai perkuliahan mahasiswa di minta membaca sebuah berita selama 10 menit
dan di minta untuk mendiskusikan berita tersebut. Kehidupan kampus tidak hanya terbatas pada kegiatan diskusi
namun juga diwarnai oleh kegiatan menulis seperti contoh mahasiswa juga
ikut andil dalam sebuah penulisan di web resmi kampus yaitu MoveOn Psikologi UP
45. Dengan sering menulis di web kampus tersebut di harapkan mahasiswa mampu
menulis dengan baik sebagai bekal menulis skripsi sebagai syarat utama
mendapatkan gelar sarjana dimana skripsi ini membutuhkan analisis yang
mendalam, cara berpikir yang logis dan mendalam serta ketrampilan menulis yang
baik dalam menyajikan pemikiran.
Mahasiswa
harus dan bahkan wajib banyak membaca, karena dengan membaca, mahasiswa
cenderung mudah menyampaikan gagasan, berpengetahuan luas dan merangsang
penalaran kritis. Penyampaian gagasan tersebut, bisa melalui tulisan dan
berbagai macam media lainnya. Sehingga, hal tersebut akan menumbuhkan sikap
kritis bagi kita sebagai mahasiswa, tanpa harus berbuat anarkis.
“Berliterasilah seindah mungkin, hingga kau
dapati kenikmatan ilmu tiada akhir.”
0 komentar:
Posting Komentar