Psikologi lingkungan
Fatkhul aziz
16.310.410.1141
LAUTKU, LAUTAN PLASTIK
Lima puluh tahun lalu plastik baru di kenal manusia,
namun kini sudah sangat mempengaruhi hidup manusia. Berbagai penelitian pada
2013 plastik telah dihasilkan sebanyak 290 juta ton. Pemakaian plastik mencapai
angka fantastik 297,5 juta ton pada tahun 2015.
Tumpukan sampah plastik dapat dijumpai diberbagai tempat,
laut tidak terkecuali. Pada 2025, jumlah plastik yang masuk ke laut berlipat
ganda atau 10 karung penuh plastik tiap meter garis pantai per tahun lebih miris
lagi pada 2050 akan lebih banyak limbah plastik dari pada ikan laut.
Plastik tidak mudah dirombak secara hayati tetapi akan
hancur akibat proses fisiko – kimia dalam laut, yang terurai menjadi
mikroplastik. Dampak mikroplastik terhadap laut terutama organisme sangat
membahayakan. Mikroplastik menjadi santapan zooplankton, karena dianggap
sebagai fotoplankton, yang masuk dalam rantai makanan berikutnya yang berujung
pada manusia. Pada manusia, mikroplastik diduga berdampak terhadap kelainan
janin dan menurunnya kesuburan sperma pada manusia.
Dari urian diatas bahwa masalah limbah plastik yang
semakin hari semakin bertambah seperti bola salju, susah untuk diatasi,karena
sudah kebiasaan masyarakat mengemas dengan plastik. Intinya sudah dimanjakan
dengan plastik, seumpama tidak ada pabrik plastik masyarakat tidak memakai
plastik. Tapi juga jangan menyalahkan pabrik plastik. Sebenarnya pemerintah ya
juga ikut andil , kenapa diijinkan pendirian pabrik plastik
Jadi kita jangan menyalahkan siapa – siapa ibaratnya nasi
sudah menjadi bubur, agar kekuatiran pada tahun 2025 dan tahun 2050 tidak
terjadi, marilah sebagai masyarakat yang bijak mari terapakan 3 R (reduce(mengurangi), reuse(menggunakan lagi),
recycle(mendaur ulang) ) dan ditambah
dengan refuse
yaitu menolak dengan penggunaan plastik.
SUMBER : OPINI kedaualatan rakyat , juma’t, 23 maret
2018, halaman 4
0 komentar:
Posting Komentar