17.4.18

1% DARI REMAJA WANITA DI AMERIKA SERIKAT MENDERITA AN (ANOREXIA NERVOSA), SEDANGKAN 4% MENDERITA BN (BULIMIA NERVOSA)


1% DARI REMAJA WANITA DI AMERIKA SERIKAT MENDERITA AN (ANOREXIA NERVOSA), SEDANGKAN 4% MENDERITA BN (BULIMIA NERVOSA)

Nama : Nurul Widiastoni

NIM : 163104101152
Mata kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen pengampu : F.X Wahyu Widiantoro S. Psi, MA


Gangguan makan merupakan kondisi psikiatrik dengan akibat psikologis dan medis yang serius. Gangguan makan, seperti anorexia nervosa (AN) dan bulimia nervosa (BN), merupakan penyakit kronis yang didefinisikan sebagai gangguan perilaku makan atau perilaku dalam mengkontrol berat badan. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Edition (DSM-IV) mengklasifikasikan ada tiga jenis gangguan makan yaitu anorexia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN), dan binge-eating disorder (BED). AN ditandai dengan keengganan untuk menetapkan berat badan normal, penyimpangan pandangan terhadap tubuh, ketakutan ekstrim menjadi gemuk, dan perilaku makan yang sangat terganggu. BN ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah yang besar yang sering dan berulang-ulang, kemudian cuba memuntahkan kembali, penggunaan obat pencahar, berpuasa atau berolahraga secara berlebihan (National Institute of Mental Health (NIMH), 2007).
Penelitian internasional tentang gangguan makan menunjukkan 1% dari remaja wanita di Amerika Serikat menderita AN, sedangkan 4% menderita BN. Sebanyak 1.2% anak sekolah di Cairo dan 3.2% anak sekolah di Iran menderita BN (Edquist, 2009). Di Norway, sebanyak 2.6% mahasiswa perempuan dan 1.3 % mahasiswa Itali menderita AN (Makino et al., 2004). Jika dibandingkan prevalensi di negara Barat dan di negara non-Barat, prevalensi di negara nonBarat menunjukkan jumlah yang lebih rendah daripada di negara Barat tetapi menunjukkan adanya peningkatan. Prevalensi di negara Universitas Sumatera Utara Barat untuk AN ialah 0.1-5.7% pada subjek wanita, manakala untuk BN ialah 0-2- 1% pada laki-laki, dan 0.3-7.3% pada wanita. Prevalensi di negara non-Barat untuk BN ialah 0.46-3.2% pada wanita (Makino et al., 2004).
Anorexia Nervosa adalah suatu gangguan yang ditandai oleh penurunan berat badan yang disengaja, yang dimulai dan/atau dipertahankan oleh pasien. Anorexia nervosa merupakan satu gangguan makan yang ditandai oleh gangguan citra tubuh dan membatasi jumlah makanan dengan amat ketat. Bulimia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai oleh serangan berulang perilaku makan berlebih dan preokupasi berlebihan perihal berat badannya, sehingga pasien menggunakan cara yang sangat ketat untuk mengurangi efek “menggemukkan” dari makanan (PPDGJ III). Definisi lain dari bulimia nervosa adalah suatu gangguan makan yang memiliki karakteristik makan berlebihan yang berulang diikuti oleh pembangkitan keinginan untuk memuntahkannya, diikuti oleh perhatian yang berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh. Sebagian besar penderita adalah wanita, sangat peduli akan bentuk tubuh dan berat badan dan termasuk golongan sosialekonomi menengah ke atas.
Adapun faktor penyebab gangguan makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa sebagai berikut :
1)      Faktor sosio-kultural Tekanan yang berlebihan pada wanita muda untuk mencapai standart kurus yang tidak realistis.
2)      Faktor psikologis
a.       Diet yang kaku atau sangat membatasi dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol yang diikuti dengan pelanggaran diet dan menghasilkan makan berlebihan yang bersifat bulimik.
b.      Ketidakpuasan pada tubuh memicu dilakukannya cara-cara yang tidak sehat untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
c.       Merasa kurang memiliki kontrol atas berbagai aspek kehidupan selain diet.
d.      Kesulitan berpisah dari keluarga dan membangun identitas individual e. Kebutuhan psikologis untuk kesempurnaan dan kecenderungan untuk berfikir secara dikotomis/ hitam putih
3)      Faktor keluarga
a.       Keluarga dari pasien gangguan makan seringkali memiliki karakteristik yang sama yaitu adanya konflik, kurang kedekatan dan pengasuhan, serta gagal dalam membangun kemandirian dan otonomi pada diri anak perempuan mereka.
b.      Dari perspektif sistim keluarga, gangguan makan pada anak perempuan dapat memberi keseimbangan pada keluarga yang disfungsional dengan mengalihkan perhatian dari masalah keluarga ataupun masalah pernikahan.
4)      Faktor biologis
a.       Ketidakseimbangan yang mungkin terjadi pada sistim neurotransmitter di otak yang mengatur mood dan nafsu makan.
b.      Kemungkinan pengaruh genetis.

Contoh kasus Isabelle Caro yang menderita gangguan anorexia nervosa, Caro, model dan aktris asal Prancis, meninggal di usia 28 tahun karena penyakit anoreksia yang dideritanya. Caro mengejutkan dunia mode di tahun 2007 ketika tampil untuk sebuah iklan kontroverial pencegahan anoreksia di Italia dengan pose tanpa busana yang memamerkan tubuhnya yang tinggal tulang berbalut kulit. Caro menderita anoreksia nervosa sejak usia 13 tahun. Hal tersebut disebabkan Caro disebut "anak bermasalah". Caro mengatakan “Saya memiliki masa kecil yang sangat rumit, sangat sulit, sangat menyakitkan. Fobia besar ibuku adalah bahwa saya akan tumbuh. Dia menghabiskan waktunya mengukur tinggi badan saya. Dia tidak akan membiarkan saya pergi ke luar karena dia telah mendengar bahwa udara segar membuat anak-anak tumbuh, dan itulah sebabnya aku terus di rumah. Itu benar-benar trauma. Ketika dia muncul di CBS 's Insider , terungkap bahwa pada bagian terburuk nya adalah beratnya hanya 25 kilogram pada ketinggian 165 meter
Dari penjelasan di atas mengenai gangguan makan khususnya bulimia nervosa dan anoreksia nervosa, ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gangguan makan yang terjadi khususnya pada remaja, antara lain:
1)      Tingkatkan rasa percaya diri. Seseorang yang memiliki percaya diri tinggi akan menerima apa yang ada dalam diri mereka baik dari segi penampilan maupun postur tubuh.
2)      Bersikap realistis. Jangan mudah percaya pada apa yang digambarkan media tentang bentuk dan berat badan ideal karena dapat menurunkan rasa percaya diri.
3)      Tingkatkan dinamika lingkungan. Usahakan tetap terjalin komunikasi yang baik diantara keluarga dan teman. Apabila terjadi masalah segera ceritakan kepada orang terdekat.
4)      Rajin berkonsultasi pada dokter dan ahli gizi.

REFERENSI
Krisnani, Hetty, Dkk. GANGGUAN MAKAN ANOREXIA NERVOSA DAN BULIMIA NERVOSA PADA REMAJA. Di kutip dari http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/viewFile/15714/7397. Pada tanggal 17 April 2018



0 komentar:

Posting Komentar