MENGATASI KECEMASAN SOSIAL MELALUI PENDEKATAN
BEHAVIORAL REHEARSAL
Nama : Fahrunisa Yeni Astari
NIM : 16.310.1156
PSIKOLOGI ABNORMAL
Gangguan kecemasan sosial adalah
suatu kondisi kesehatan mental kronis, tetapi
pengobatan seperti konseling psikologis,
pengobatan danbelajar keterampilan coping
(mengatasi sesuatu masalah) dapat
membantu Anda mendapatkan kepercayaan
diri dan meningkatkan kemampuan Anda
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Gejala kecemasan sosial
Gangguan kecemasan sosial
mempengaruhi emosi dan perilaku. Hal ini
juga dapat menyebabkan gejala fisik yang
signifikan. Tanda tanda dan gejala emosi
dan perilaku kecemasan sosial, Jiwo (2012)
menjelaskan beberapa gangguan kecemasan
sosial termasuk:
1. Takut secara berlebihan ketika berinteraksi
dengan orang asing
2. Takut situasi di mana Anda dapat dinilai
3. Khawatirkan memalukan atau memalukan
diri sendiri
4. Ketakutan bahwa orang lain akan melihat
bahwa Anda terlihat cemas
5. Kecemasan yang mengganggu rutinitas
harian Anda, pekerjaan, sekolah atau
kegiatan lain
6. Menghindari melakukan sesuatu atau
berbicara dengan orang karena takut malu
7. Menghindari situasi di mana Anda mungkin
menjadi pusat perhatian
8. Kesulitan membuat kontak mata
9. Kesulitan berbicara
Faktof serangan kecemasan sosial
1) Perempuan. Perempuan lebih mungkin
dibandingkan laki-laki untuk terkena
gangguan kecemasan sosial.
2) Riwayat keluarga. Anda lebih mungkin
untuk mengembangkan gangguan
kecemasan sosial jika orang tua biologis
atau saudara memiliki kondisi tersebut.
3) Lingkungan. Gangguan kecemasan sosial
mungkin merupakan perilaku yang
dipelajari. Artinya, Anda dapat
terkenagangguan setelah menyaksikan
perilaku cemas orang lain. Selain itu,
mungkin ada hubungan antara gangguan
kecemasan sosial dan orang tua yang sangat mengendalikan atauterlalu melindung anakanak
mereka.
4) Temperamen. Anak-anak yang pemalu,
penakut, ditarik atau tertahan ketika
menghadapi situasi yang baru atau orangorang
mungkin menghadapi risiko lebih
besar.
5) Tuntutan pekerjaan atau sosial baru.
Bertemu orang baru, memberikan pidato di
depan umum atau melakukan presentasi
pekerjaan penting untuk pertama kalinya
dapat memicu gejala gangguan kecemasan
S
6) Memiliki kondisi kesehatan yang menarik
perhatian. Cacat wajah, gagap, penyakit
Parkinson dan kondisi kesehatan lain dapat
meningkatkan perasaanrendah diri, dan
dapat memicu gangguan kecemasan sosial
pada beberapa orang.
Pendekatan Teknik Behavioral Rehearsal
Behavioral rehearsal merupakan salah
satu di antara banyak teknik yang berasal dari
terapi pilaku menurut Thorpe & Olson
(Elford:2016). Teknik sebagai terapi prilaku
awalnya disebut behavioristic psychodrama (
psikodrama behavioristik), adalah campuran
terapi conditioned reflex (refleks terkondisi) dari
salter, teknik psikodrama dari moreno dan fixed
role therapy (terapi peran tetap) dari kelly
(Elford:2016). Namun yang lebih sering
digunakan adalah behavior rehearsal (
latihan/geladi prilaku) dengan klien yang perlu
menjadi sadar sepenuhnya akan dirinya.
Teknik behavior rehearsal
diterapkan dalam bentuk bermain peran dimana
klien mempelajari suatu tipe perilaku baru di
luar situasi konseling. behavior rehearsal
memasukkan beberapa komponen kunci yaitu:
menirukan prilaku, menerima umpan balik dari
konselor, dan sering mempraktekkan/melatih
perilaku yang diinginkan.
Menurut Thorpe & Olson (Elford: 2016)
Ketika mengimplementasikan behavioral
rehearsal, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dimain-perankan oleh
klien dan konselor profesional sebagai upaya
untuk mengurangi kecemasan apapun yang
dialami klien ketika mengekpresika dirinya
yairu dengan melakukan beberapa hal berikut
ini;
1) Klien bertindak sebagai dirinya, dan
konselor prodesional memainkan peran
orang dengan siapa klien yang meiliki
kecemasan.
2) Konselor mengintruksikan untuk
mengkomunikasikan perasaannya tentang
orang atau keadaan yang mengakibatkan
kecemasan.
3) Klien perlu menggunakan suara kuat dan
mengulang-ulang sebuah pertanyaan tentang
perasaan atau perilaku yang tepat guna,
4) Sementara itu, konselor memberikan umpan
balik kepada klien
5) Klien terus berlatih sampai konselor
mengatakan bahwa pernyataan tersebut telah
dikomunikasikan secara efektif.
Penerapan behavioral rehearsal ini
dalam bentuk konseling kelompok.
Konseling sebagai sebuah profesi yang
sifatnya membantu (heping profession),
sebagai sebuah helping professional,
konseling dilakukan dengan berbagai
prosedur, salah satunya melalui prosedur kelompok (Kurnanto, 2013). Konseling
kelompok dapat memberikan individu
berbagai pengalaman kelompok yang
membantu mereka belajar secara efektif,
mengembangkan toleransi terhadap stres
dan kecemasan, dan menemukan kepuasan
dalam bekerja dan hidup bersama orang lain.
Kesimpulan menurut saya, Strategi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang mengatasi masalah kecemasan sosial
adalah dengan melakukan latihan dalam bentuk
gelati perilaku, dimana peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan dimainkan atau diperankan
oleh klien bersama konselor sebagai upaya
mengatasi kecemasan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Corey, G. (2012). The Theory and practise
of group counseling. 8rd ed. Pacific
Grove, California: Books/Cole
Elford, Brandle T. (2016). 40 teknik yang harus
diketahui setiap konselor (edisi kedua)
Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Grecal, A. M. La, & Lopezl, N. (1998). Social
Anxiety AInong Adolescents : Linkages
with Peer Relations and Friendships.
Journal of Abnonnal Child Psycholog,
26(2), 83–94
.Tirto Jiwo. (2012). Social Anxiety Disorder (
Social Fobia ), pp. 1–12.
0 komentar:
Posting Komentar