17.3.18

ARTIKEL KE-5: KUALITAS UDARA (ATLET-ATLET ASIAN GAMES BERISIKO TERPAPAR POLUSI)



ARTIKEL KE-5: KUALITAS UDARA
(ATLET-ATLET ASIAN GAMES BERISIKO TERPAPAR POLUSI)
  

NAMA: I R W A N T O
 NIM. 16.310.410.1125)

Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

MATA KULIAH: PSIKOLOGI LINGKUNGAN


Penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 18 Agustus sampai 2 september 2018 membutuhkan udara bersih di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. Di Jakarta diperlukan terobosan khusus karena data indeks mutu udara dua tahun terakhir menunjukkan, saat itu udara Jakarta terpolusi debu atau PM 2,5 pada rentang menengah hingga tak sehat. Di Palembang, mutu udara periode itu aman karena di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mutu ini agar dijaga dengan memastikan tak ada kebakaran hutan dan lahan. Di Jakarta, jika memakai standar WHO, hampir semua hari pada periode itu melewati standar WHO 25 mikrogram per milimeter kubik. Debu halus ini berbahaya karena bisa mencapai paru-paru sampai pembuluh darah sehingga memicu berbagai penyakit berbahaya.
Menurut standar nasional, baku mutu ambien PM 2,5 yang hanya 65 mikrogram per milimeter kubik, mutu udara Jakarta masih baik. Namun, standar ini tak bisa jadi acuan karena kegiatan berskala internasional. Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Puji Lestari, polusi udara di kota-kota besar di Indonesia pada tingkat membahayakan, jika tak ada upaya pengendalian, polusi udara terus meningkat. Saat Olimpiade 2008, China menghentikan operasi pabrik-pabriknya selama sebulan sebelumnya. Demi mengurangi kabut polutan di udara. Dasrul Chaniago, Direktur pengendalian pencemaran udara kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, mengatakan, pemerintah berupaya meningkatkan mutu udara.      
                  
Sumber: Kompas. Kamis. Tanggal 15 Februari 2018. Kualitas Udara: Atlet-atlet Asian games berisiko terpapar polusi. Halaman 14.



0 komentar:

Posting Komentar