Mulai
Hidup “Hijau” dari Dapur
Deliana Vicria Nurachyani
153104101096
Merubah
diri untuk menjadi kreatif merupakan sosok orang yang mampu melawan ketakutan
akan perubahan, bersedia untuk berubah,sekaligus memiliki rasa ingin tahu yang
besar serta mempunyai ide baru untuk
lebih menggembangkan diri menjadi pribadi yang kreatif dan positif yang
nantinya bisa berguna di kemudian hari.
Sebagai
contoh dalam artikel ini, berawal dari kepedulian lingkungan di mulai dari
rumah bisa membuat sedikit perubahan kecil contohnya ada di dapur.
Mengapa
di dapur? Apa yang perlu di rubah untuk dapur?
Tahukah bahwa setiap dapur di rumah dapat menambah beban
lingkungan? Baik saat kita berbelanja hingga selesai memasak. Namun dalam
artikel ini disebutkan langkah bijak yang bisa dilakukan untuk membuat dapur
lebih ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi energi:
1.
Cucilah
piring dan peralatan dengan “jalan hijau”. Bila memungkinkan gunkan mesin cuci
piring karena bisa menghemat sekitr 37% air,dibandingkan dengan mencuci
menggunakan tangan. Namun jika tetap menggunakan cara tradisional, selalu ingat
untuk mematikan kran air saat tidak dipergunakan telah terisi penuh.
2.
Memasaklah
dengan cermat. Pilih alat masak sesuai kebutuhan keluarga. Hindari penggunaan
alat-alat masak berukuran besar bila Anda memiliki keluarga kecil. Artinya,
bila memasak porsi kecil tak perlu menggunakan perlengkapan yang besarkarena
cenderung boros energy.
3.
Pergunakan
lemari es dengan tepat. Buang kebiasaan berlama-lama membuka pintu lemari
es,Karena boros energi. Selain harus serasi dengan dekorasi dapur, juga perlu
menyesuaikan pemilihan lemari es dengan kebutuhan Anda.
4.
Selalu
bawa kantong sendiri saat sedang berbelanja. Jangan sia-siakan kantong plastik
atau kertas yang ditawarkan oleh penjual di pasar ataupun supermarket. Selalu
ingat untuk membeli bahan-bahan berukuran besar atau pembungkus minimal agar
sampah yang Anda buang bisa berkurang. Jangan buang pembungkus tersebut,
melainkan di recyle atau diperguakan
kembali.
5.
Selalu
pertahankan prinsip mendaur ulang pada perlengkapan.,sampah, maupun benda-benda
di dapur yang bisa didaur ulang.
6.
Rencanakan
dengan cermat segala keperluan belanja. Ciptakn kondisi dapur yng memiliki
penyimpanan baik, sehingga tidak perlu melakukan pembelanjaan mendadak, yang
boros waktu dan energy. Batasi juga konsumsi daging merah yang berasal dari
peternakan yang berkontribusi. Bila Anda tetap ingin mengonsumsi daging,
buatlah masakan yang mengolah daging tersebut menjadi aksesori atau bahan
tambahan dan bukan bahan utama.
Maka,
siap memiliki dapur yang lebih “hijau’’? Mulailah dari sekarang.
Sumber
Tulisan :
RAN. (2011). Mulai Hidup “Hijau” dari
Dapur. Kompas. 4 Maret 2011
0 komentar:
Posting Komentar