KEBERADAAN BANK
SAMPAH DI YOGYA DINILAI TAK MAKSIMAL
Oleh : Khoirunnisa Istianah
NIM : 153104101105
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Oleh : Khoirunnisa Istianah
NIM : 153104101105
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa bank sampah merupakan
tempat dikumpulkannya sampah-sampah yang sudah dipilah, yang dikelola oleh
masyarakat setempat, dimana sampah yang terkumpul kemudian disetor oleh
pengelola kepada pengepul sampah untuk dibuat kerajinan.
Saat ini, di Yogya sendiri telah memiliki 405 bank sampah
yang tersebar di setiap rukun warga (RW). Namun, yang terjadi pada akhir-akhir
ini adalah berkurangnya semangat pengelola untuk mengelola bank sampahnya
sehingga tidak sedikit bank sampah yang tidak lagi aktif, bahkan mati suri.
Penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga. Maka
itu, diperlukan kesadaran seluruh masyarakat tentang kepedulian terhadap sampah
yang dihasilkan oleh tiap masing-masing rumah, dengan cara membantu memilah
sampah sejak dari rumah sebelum dikumpulkan/disetor ke pengumpul atau pengelola
sampah.
Alih-alih kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
terbatas, maka peran bank sampah inilah yang diharapkan tetap terus berjalan
sebagaimana mestinya. Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas, Badan Lingkungan
Hidup Yogyakarta, Very Tri Jatmiko berharap para pengelola bank sampah untuk
tidak profit oriented. Karena bentuk cinta lingkungan hidup itu sendiri perlu
dipertanggung-jawabkan oleh kita sebagai masyarakat.
Sumber : TribunJogja, 22 Januari 2018
0 komentar:
Posting Komentar