22.1.18

RESENSI ARTIKEL: Keberadaan Bank Sampah Di Yogya Dinilai tak Maksimal

KEBERADAAN BANK SAMPAH DI YOGYA DINILAI TAK MAKSIMAL
Oleh : Khoirunnisa Istianah
NIM : 153104101105
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Seperti yang telah kita ketahui, bahwa bank sampah merupakan tempat dikumpulkannya sampah-sampah yang sudah dipilah, yang dikelola oleh masyarakat setempat, dimana sampah yang terkumpul kemudian disetor oleh pengelola kepada pengepul sampah untuk dibuat kerajinan.

Saat ini, di Yogya sendiri telah memiliki 405 bank sampah yang tersebar di setiap rukun warga (RW). Namun, yang terjadi pada akhir-akhir ini adalah berkurangnya semangat pengelola untuk mengelola bank sampahnya sehingga tidak sedikit bank sampah yang tidak lagi aktif, bahkan mati suri.

Penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga. Maka itu, diperlukan kesadaran seluruh masyarakat tentang kepedulian terhadap sampah yang dihasilkan oleh tiap masing-masing rumah, dengan cara membantu memilah sampah sejak dari rumah sebelum dikumpulkan/disetor ke pengumpul atau pengelola sampah.

Alih-alih kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu terbatas, maka peran bank sampah inilah yang diharapkan tetap terus berjalan sebagaimana mestinya. Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas, Badan Lingkungan Hidup Yogyakarta, Very Tri Jatmiko berharap para pengelola bank sampah untuk tidak profit oriented. Karena bentuk cinta lingkungan hidup itu sendiri perlu dipertanggung-jawabkan oleh kita sebagai masyarakat.


Sumber : TribunJogja, 22 Januari 2018

0 komentar:

Posting Komentar