Dari
Tas Kamera, Manca Mendunia
Deliana Vicria Nurachyani
153104101096
Setiap kali akan memulai suatu usaha pasti
banyak pertanyaan yang muncul. Mulai dari usaha apa, harus modal berapa,
hingga bagaimana pelaksaannya. Beberapa perintis usaha sering kali
bertanya-tanya mengenai modal yang dibutuhkan. Tidak harus dengan modal besar
saat Anda akan membuka sebuah usaha. Kiat sukses wirausaha dengan
modal seadanya lebih mengutamakan kreativitas usaha agar dapat mengoptimalkan
modal yang ada. Seorang wirausaha membutuhkan kemampuan berpikir yang kreatif
dan inovatif untuk dapat menciptakan bisnis yang berbeda dan menarik. Saat
membuka wirausaha sendiri tentu membutuhkan keberanian untuk menentukan sebuah
keputusan mengenai usahanya. Jangan takut kegagalan saat akan memutuskan untuk
menjadi wirausaha.
Sebagai contoh dari artikel ini, bisnis
tas kamera ini meupakan potret jeli merebut peluang yang sedang berkembang saat
ini. Era digital menjadi berkah tersendiri, ditandai banyaknya anak yang masih
remaja yang sudah punya kamera digital berkualitas.
Manca merupakan seorang pria lulus
SMA tahun 1990, yang awalnya menekuni dunia outdoor dengan menyediakan
peralatan olahraga alam terbuka yang awalnya Manca hanya bermodalkan dana Rp
500.000 dengan menjual secara door to
door kepada teman-teman yang suka
naik gunung selama dua tahun hingga ia bisa membuka toko untuk barang-barang
kebutuhan peralatan outdoornya. Namun makin lama ia bosan dan ia mencoba
berkreasi dengan membuat tas kamera yang didasarkan pada pesanan teman-teman
dekat yang ia lakoni hingga tahun 2000. Manca sendiri hobi memotret, dari situ
ia banyak kenalan teman-teman fotografer dan sering mendengar keluhan mahalnya
harga tas kamera. Manca sendiri merasakan susahnya membawa kamera jika tak
ditunjang dengan tas yang memadai. Lalu Manca membuat tas kamera sendiri dan
kata teman-temannya tas yang ia buat sangat bagus.
Bisnis juga tak selalu mulus. Manca
sempat terpuruk tahun 2003 saat harga bahan baku tinggi dan ia berusaha
bertahan terus dengan mencari pekerjaan selain membuat tas kamera. Ia pernah
merasakan sakitnya dikhianati teman yang menjadi karyawannya. Kepercayaan yang
ia berikan disalahgunkan. Uang hasil order pembuatan tas ditilap oleh teman
yang pernah ia tolong. Namun manca tetap bertanggungjawab menyelesaikan order
klien dan tetap fokus ke depan.
Tas kamera buatan Manca dengan brand
Artek-nya menjadi laku karena kompetitif dari segi harga jika dibandingkan
dengan tas kamera impr. Selain itu, penggunaan professional juga merasa puas
karena bisa mendapatkan kamera sesuai dengan desain yang diinginkan. Manca
memngiklankan bisnis tersebut bermula dari mulut ke mulut hingga lewat
faceboook dengan saling percaya. Karena itu, tidak mengherankan jika sebagian
besar pelanggan Mamnca adalah mereka yang terlebih dahulu mencari informasi
soal tas kamera di internet. Pemasaran dari mulut ke mulut menjalar juga di
internet, membentuk viral marketing yang dampaknya tak disadari oleh banyak
orang, termasuk oleh Manca sendiri.
Sumber
Tulisan :
Sodikin, Amir dan Eddy Hasby. (2011). Dari
Tas Kamera, Manca Mendunia. Kompas. 3 Maret 2011
0 komentar:
Posting Komentar