28.1.18

PUAS BEKERJA TAPI GAJI KECIL vs TIDAK PUAS BEKERJA TAPI GAJI BESAR



RESENSI ARTIKEL: MEMPEROLEH KEPUASAN KERJA


Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Orang sering mengeluh bahwa pekerjaannya begitu membosankan, namun ia tidak berani keluar dari organisasi. Alasannya klasik yaitu mencari pekerjaan baru adalah sangat sulit. Jadi meskipun merasa tidak puas dengan pekerjaan sekarang, namun tetap lumayan bisa mendapatkan gaji daripada tidak sama sekali. Karyawan itu juga mengakui bahwa rasa bosan akan turun dan rasa puas terhadap pekerjaan akan naik, bila gajinya ditambah. Benarkah pendapat karyawan tersebut? Apakah ia begitu dikendalikan oleh uang? Apakah kepuasan kerja itu?


Persoalan yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah banyaknya anak muda lulusan perguruan tinggi yang sering berpindah kerja. Berpindah kerja itu tentu saja akan menganggu proses pengembangan karier. Anak muda masa kini berpindah pekerjaan sekitar lima kali atau lebih sepanjang hidupnya. Hal ini sangat berbeda dengan generasi senior yang mana mereka cenderung setia pada organisasi sampai usia pensiun. Perpindahan kerja terjadi karena adanya rasa tidak puas terhadap orgnisasi yang dihadapinya sekarang. Kalau kita sering merasa tidak puas dalam bekerja, apa sebenarnya makna bekerja itu?

Makna bekerja ada beberapa antara lain:
Ø  Pada tingkat paling dasar, orang bekerja untuk bertahan hidup. Uang yang diperoleh dari bekerja itu digunakan untuk memperoleh makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Prinsip dasar bekerja adalah kita mengganti sejumlah jam dari usia kita untuk uang, dan kita menggunakan uang itu untuk hidup.
Ø  Bekerja menjadi sumber utama dari makna dan tujuan hidup.
Ø  Bekerja merupakan cara untuk memperoleh harga diri dan prestasi
Ø  Bekerja adalah sebagai sarana untuk membina hubungan dengan orang lain.
Ø  Bekerja merupakan bagian inti dari identitas kita: orang akan mempertimbangkan diri kita berdasarkan pekerjaan kita.

Apa saja tips untuk mendapatkan pekerjaan yang memuaskan dan mencapai karier yang memuaskan? Berikut adalah 5 tips dari Pillemer (2011).

Ø  Pilihlah karier yang memberi imbalan intrinsik (sesuatu dari dalam diri), bukan karena alasan besarnya gaji yang diperoleh. Kesalahan terbesar orang-orang dalam memutuskan untuk mengambil suatu pekerjaan adalah karena penghasilannya besar. Padahal rasa memiliki suatu tujuan dan semangat untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan akan mengalahkan perolehan gaji seseorang.

Ø  Jangan menyerah untuk mencari pekerjaan yang membuat kita bahagia. Mungkin saja pekerjaan pertama atau kedua tidak memberikan rasa puas seperti yang kita harapkan. Banyak karyawan yang merasa ’salah jalan’, namun kita tetap harus berusaha mencari pekerjaan yang membahagiakan secara intrinsik. Ketekunan adalah kunci untuk menemukan pekerjaan yang kita cintai. Proses ini mungkin berlangsung selama bertahun-tahun, tetapi janganlah menyerah.

Ø  Lakukanlah yang terbaik dari suatu pekerjaan yang ’buruk’. Kita sering kali berada dalam pekerjaan yang tidak ideal seperti: terlalu banyak tugas, lokasi kerja telalu jauh, lingkungan kerja pengap, promosi kerja tidak jelas, rekan kerja menyebalkan, dan sebagainya. Berada dalam situasi kerja buruk seperti itu merupakan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman menaklukkan pekerjaan buruk. Pengalaman ini adalah bekal untuk meniti karir yang lebih tinggi.

Ø  Milikilah ketrampilan interpersonal. Ketrampilan ini adalah penentu kesuksesan seseronag, bukan kepandaian atau bakatnya. Ketrampilan interpersonal itu terdiri dari kemampuan untuk berempati, mampu mempertimbangkan, mendengarkan, dan menyelesaikan konflik. Prinsip dasar untuk mendapatkan ketrampilan interpersonal ini adalah kerendahan hati. Kita harus menghormati / berempati pada pengalaman kerja dari bawahan kita. Pengalaman mereka akan memperkaya sikap kerja kita.

Ø  Milikilah otonomi kerja. Otonomi berarti kemampuan untuk bertindak mandiri atas keinginan sendiri dan kebebasan untuk mengarahkan diri. Otonomi dan fleksibilitas adalah kunci untuk mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan dan lebih banyak memberi kebabasan. Kepuasan kerja sangat erat hubungannya dengan otonomi kita dalam bekerja.

Kemenarikan artikel adalah pada pembahasannya yang rinci. Pembahasan ini sesuai untuk para lulusan perguruan tinggi yang kini semakin lama semakin banyak. Berdasarkan artikel ini generasi muda diingatkan supaya tidak mudah untuk memutuskan pindah pekerjaan karena alasan sepele atau pun karena adalan gaji yang diperoleh.

Kelemahan artikel ini adalah kurangnya pembahasan tentang situasi buruk yang dihadapi individu pada saat ini dalam pekerjaannya. Penulis kurang membahas bahwa individu berada dalam situasi kerja yang buruk adalah bukan kebetulan. Tidak ada kebetulan dalam hidup ini. Kebetulan yang dialami tersebut sebenarnya kesempatan bagi individu untuk menggali potensinya.

Berikut adalah artikel lengkapnya.

Sumber resensi:

Dwiputri, A. (2013). Memeroleh kepuasan kerja. Kompas. 25 Agustus, halaman 18.


0 komentar:

Posting Komentar