17.11.17

PETANI PENGASIH WIWIT BERSAMA

RINGKASAN ARTIKEL “PETANI PENGASIH WIWIT BERSAMA”
SITI ASMAUL HUSNA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

Wiwit bersama adalah bentuk rasa syukur, sekaligus yang dilakukan untuk melestarikan budaya yang kian luntur termakan zaman. Tradisi ini dipelopori oleh kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Pengasih diawali dengan kirap bregodo petani. Masyarakat umum juga terlibat untuk membawa gunungan berisi padi. Selain itu, ada juga nasi tumpeng, sayur mayur, buah, dan juga ingkung atau daging ayam yang dimasak utuh.
Kepala

desa setempat mengatakan bahwa lunturnya budaya ini saat mengawali panen perlu menjadi perhatian. Ia berharap pemerintah akan mendukung upaya pelestarian tersebut. Pada acara wiwit bersama yang dihadiri oleh Bupati Kulonprogo ini masyarakat juga mengelar doa bersama di area pertanian yang siap panen. Ketua kelompok tani mengatakan bahwa panen kali ini patut disyukuri karna mengalami peningkatan. Meski semapat ada hama blas dan wereng, namun bisa diatasi dengan penyemprotan.
Bupati Kulonprogo membenarkan pemakaian pupuk organik, selain hasil panen tidak merusak organ tubuh saat dikonsumsi, kandungan kimia dalam tanaman juga tidak akan hilang. Koordinator Laboratorium Pengamanan Pangan Dinas Pertanian DIY mengatakan, persoalan pertanian harus selalu dikomunikasikan ke instansi terkait, agar petani terbantu dalam mengatasinya.



(Ose, Tribun Jogja) Senin, 21 Maret 2016

0 komentar:

Posting Komentar