5.11.17

MENYELAMATKAN ANAK BANGSA

TUGAS METODELOGI PENELITIAN
Fatkhul aziz
16.310.410.1141
Fakultas psikologi
Universitas proklamasi 45 yogyakarta

MENYELAMATKAN ANAK BANGSA
                 Sungguh  sangat mengkuatirkan  para mafia narkoba sudah mulai menyasar sampai ke anak TK, SD dalam pengedarannya. Para mafia  menjadikan  anak TK ,SD sebagai target  pemasaran dengan menyediakan 10%  narkoba miliknya diberikan secara gratis ,dengan tujuan  sebagai investasi di masa depan .kelak kalau sudah  dewasa  akan menjadi pecandu narkoba ,karena dari kecil sudah di biasakan mengkonsumsi narkoba. Sungguh ironis kita sebagai orang tua tidak sadar anak – anak kita menjadi target para mafia narkoba , karena kita terlalu sibuk dengan  rutinitas pekerjaaan  setiap hari, kita menyerah kan anak kita pada para pengasuh dan guru di sekolah . seandainya apabila anak kita gagal menempuh kehidupan  dan nakal yang disalahkan  pihak sekolahnya. Padahal dalam mendidik anak peran orang tua juga diperlukan.
 Kita sebagai orang tua dimanapun anak kita , kita tetap mengawasinya  karena para mafia narkoba  mempunyai  seribu akal untuk menerkam anak – anak kita dengan berbagai modus. Ingat anak kita adalah titipan yang maha kuasa dan generasi  penerus bangsa .kalau mental anak kita lemah bangsa dan negara pasti akan lemah pula.
Sisi positif
Pemerintah sudah mencanangkan melalui kementrian kependidikan memasukan pendidikan karakter di dalam kurikulum sekolah .
Sis negatif
Dari sisi birokratis guru terlalu banyak menanggung beban administratif, harus mengajar 24 jam pelajaran untuk memenuhi target kelulusan 100% . sehingga dalam menanamkan pemahaman tentang bahaya narkoba terabaikan.
Kesimpulan
Kita sebagai orang tua mari jaga anak – anak kita dari bahaya narkoba yang dilakukan oleh mafia narkoba . jangan menyerahkan anak kita sepenuhnya pada pihak sekolah , tugas guru hanya mendidik secara formal sedang yang informal tugas orang tua .ingat maju mundurnya bangsa tergantung dari generasi penerus. Penjajahan modern tidak dengan fisik tapidengan mental.
Sumber

Opini harian Kedaulatan Rakyat, rabu 11 oktober 2017, halaman 12.

0 komentar:

Posting Komentar