26.10.17

BAGAIMANA CARA DOSEN MEMOTIVASI MAHASISWA?



RESENSI ARTIKEL ”MENYALAKAN THE FIRE WITHIN”

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogykarta


Motivasi pantang menyerah adalah nasehat yang sering dikemukakan oleh para pemimpin untuk anak buahnya, oleh para dosen untuk mahasiswanya, oleh orangtua untuk anak-anaknya. Itu adalah nasehat yang keren, dan memang terbukti secara nyata bahwa orang yang sukses adalah orang yang tidak mudah menyerah. Pertanyaannya adalah manjurkah nasehat itu? Pertanyaan ini penting, karena orang-orang yang sedang meraih tangga kesuksesan pada kenyataannya sering ditinggal sendirian ketika ia sedang berkutat menghadapi permasalahan yang tidak habis-habisnya. Orang-orang yang biasa menjadi mentornya mendadak lenyap di telan bumi. Kemana mereka pergi? Siapa yang harus disalahkan bila calon pemimpin itu kemudian lenyap?


Dalam dunia pendidikan, ada beberapa cara dari dosen untuk menularkan motivasi pantang menyerah ini pada para mahasiswanya. Cara itu antara lain:

1)    Dosen harus mampu memberi suri tauladan untuk hal-hal yang baik. Ia juga harus bisa memperlihatkan kinerja yang seolah tiada habisnya dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2)    Dosen harus terlibat secara nyata dalam semua kegiatan mahasiswa. Ia tidak hanya main perintah-perintah memberikan tugas saja, namun juga secara nyata memperlihatkan contoh tentang bagaimana tugas itu dilaksanakan. Tujuannya adalah dosen menjadi mengerti apa saja permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Apalagi bila mahasiswanya itu ternyata juga berprofesi sebagai karyawan suatu organisasi. Jadi dalam hal ini dosen belajar tentang pengelolaan waktu.

Keterlibatan dosen secara nyata dalam berbagai proyek dengan mahasiswa akan memperkuat interaksi sosialnya. Diskusi hangat untuk mendapatkan solusi tepat akan menjadi kebiasaan alih-alih bergosip / membicarakan hal-hal negatif.

Memotivasi mahasiswa / anak buah / anak adalah kegiatan yang harus terus-menerus dilakukan oleh dosen, pemimpin, dan orangtua tanpa jeda. Bila ada jeda sedikit saja berdasarkan anggapan bahwa prestasi mahasiswa / kinerja anak buah adalah sudah diatur dalam SOP / sistem, maka mereka akan berperilaku seenaknya sendiri. Dampaknya adalah mahasiswa dan anak buah terlena dalam dunia nyaman. Pada titik inilah kehancuran organisasi dimulai, sehingga organisasi pesaing akan merebut kesempatan. Jadi janganlah lengah, teruslah menyalakan api semangat pantang menyerah.

Hal-hal positif dari tulisan ini adalah bahwa isi tulisan ini mampu menggugah semangat saya untuk membina mahasiswa dengan lebih baik. Mahasiswa adalah bukan benda mati yang tidak akan mempertanyakan kinerja dosen. Mahasiswa pasti akan bertanya-tanya bilsa dosen ternyata berkarya buruk, paling tidak mereka akan bergosip.

Kekurangan artikel ini adalah banyaknya kata-kata dan kalimat asing. Seolah-olah penulis kurang yakin bahwa bahasa Indonesianya adalah sudah bagus.

Sumber tulisan:

Rachman, E. & Jakob, E. (2017). Menyalakan ”the fire within”. Dalam Kompas. 5 Agustus, halaman 19.


0 komentar:

Posting Komentar