10.6.17

RESENSI KORAN KOMPAS (PIO) : USAHA RINTISAN MALAYSIA MENYASAR INDONESIA

NAMA & NIM                                               : SITI HANIFAH (16.310.410.1151)
JUDUL ARTIKEL                                         : Usaha Rintisan Malaysia Menyasar Indonesia
NAMA PENULIS                                          : (MED)
TANGGAL TERBIT                                     : 18 April 2017

SINOPSIS ARTIKEL         
       Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) dengan Kejora Group, berkantor pusat dijakarta. Merupakan kerjasama Indonesia dengan lembaga  Pemerintah Malaysia di bidang pengembangan industri teknologi informasi. Kerjasama ini disepakati pada pertengahan 2016. Tindak Lanjutnya berupa Indonesia Immersion Program, program tatap muka, berdiskusi dan berjejaring (net-working) dengan pelaku usaha rintisan, pemodal ventura, dan perusahaan teknologi informasi antar Indonesia yang berlangsung empat minggu. Program ini diselenggarakan kedua kalinya. Sebelumnya, program pernah dilakukan pada 2016.
          Ada pertemuan yang melibatkan sejumlah pelaku industry digital Indonesia. Pelaku industry itu di antaranya Asosiasi Fintech Indonesia, Lazada, Doku, Coworkinc, dan Jakarta Business Networkers. Tujuannya untuk menciptakan kolaborasi antar pelaku industry digital Malaysia dan Indonesia. Setiap Pekan, Perusahaan rintisan Malaysia yang ikut program bisa menjajaki bisnis baru dan memperluas pasar di Indonesia. Ketiga perusahaan rintisan Malaysia yang berpartisiasi adalah Rice App, Bantu.my, dan Mobiversa.
       Bantu.my yang dirilis sejak November 2015, Telah menjadi ruang bagi sekitar 6.000 pekerja lepas asal Malaysia yang mempunyai keahlian dibidang jasa Konsultan, Dokumen, industry kreatif, pemasaran, dan teknologi Informasi. Transaksi pemerintah jasa datang dari negara-negara ASEAN, Amerika Serikat, dan kanada 


 HAL YANG PENTING DALAM ARTIKEL
       Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) dengan Kejora Group, berkantor pusat dijakarta. Merupakan kerjasama Indonesia dengan lembaga  Pemerintah Malaysia di bidang pengembangan industri teknologi informasi. Kerjasama ini disepakati pada pertengahan 2016.

Ada pertemuan yang melibatkan sejumlah pelaku industry digital Indonesia. Pelaku industry itu di antaranya Asosiasi Fintech Indonesia, Lazada, Doku, Coworkinc, dan Jakarta Business Networkers. Tujuannya untuk menciptakan kolaborasi antar pelaku industry digital Malaysia dan Indonesia. Setiap Pekan, Perusahaan rintisan Malaysia yang ikut program bisa menjajaki bisnis baru dan memperluas pasar di Indonesia. Ketiga perusahaan rintisan Malaysia yang berpartisiasi adalah Rice App, Bantu.my, dan Mobiversa.

 KESIMPULAN : Tujuan untuk menciptakan kolaborasi antar pelaku industry digital Malaysia dan Indonesia sangat bagus. Setiap Pekan, Perusahaan rintisan Malaysia yang ikut program bisa menjajaki bisnis baru dan memperluas pasar di Indonesia. Perluasan antar pelaku industri digital sangat mungkin menjadi pendorong mereka untuk merebut pasar lebih besar. Perebutan pasar yang semakin sengit kadang menjadi perpecahan. Untuk itu harus ada hitam diatas putih yang jelas agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan dikemudian hari. kolaborasi-kolaborasi untuk menginovasi perkembangan industry digital hendaknya tidak hanya malaysia saja namun juga negara-negara lain agar negara kita negara Indonesia semakin maju.

KELEBIHAN ARTIKEL : Artikel yang ditulis sangat menarik sesuai situasi dan kondisi yang terjadi akhir –akhir ini. Gaya bahasa yang diberikan juga tidak terlalu sulit dipahami

KEKURANGAN : Hanya berfokus pada satu masalah saja. Saran untuk para pembaca kurang ditekankan.




0 komentar:

Posting Komentar