10.6.17

Resensi Artikel Produksi Dalam Negeri Didahulukan



Nama                           : Chatu Septiana
NIM                            : 16.310.410.1155
Judul                           :Produksi Dalam Negeri Didahulukan
Penulis                         : CAS (Inisial)
Penerbit                       :KOMPAS
Tanggal Terbit             : 19 April 2017
Dari artikel harian Kompas, yang berjudul “Produksi dalam negeri didahulukan” berisi mengenai usaha untuk menekankan penggunaan produk dalam negeri dari pada produk luar negeri. Untuk memajukan pertanian Indonesia, pemerintah berupaya mendorong kegiatan para petani dengan memberikan bantuan cangkul. Tidak ganya untuk petani, namun diperuntukkan untuk seluruh warga Indonesia yang dirancangkan satu rumah akan menddapatkan satu cangkul. Pemroduksian cangkul kini ditekankan di dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) menegaskan jika ada perusahaan di dalam negeri bisa membuat bahan atau barang yang dibutuhkan dalam negeri, maka ditanyakan dahulu sanggup tidak, jangan langsung mengimpor barang. Akhirnya produksi cangkul yang akan dibagikan ke seluruh Indonesia ini diserahkan kepatda perusahaan dalam negeri yang nantiya akan mengolah bahan menjadi barang jadi.
Hal yang menarik dalam artikel adalah perencanaan pemerintah untuk menekankan penggunaan produk dalam negeri, sehingga kedepannya memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri dan industri dalam negeri menjadi berkembang pesat. Pembagian cangkul secara Cuma-Cuma untuk masyarakat yang kurang mampu juga mendapat senyuman dari seluruh masyarakat yang mengetahui, karena akan menjadikan penghijauan dan kegiatan berkebun pada setiap rumah.
Dari artikel yang berjudul “Produksi dalam negeri didahulukan” ini dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah kedepannya untuk menggunakan produk dalam negeri yang dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dalam negeri, menumbuhkan rasa cinta berkebun dan membangun kepedulian masyarakat mengenai konsumsi barang dalam negeri.
Sumber:
CAS. 2017. Produksi Dalam Negeri Didahulukan. KOMPAS, 19 April 2017.

0 komentar:

Posting Komentar