10.6.17

RESENSI ARTIKEL : MELESTARIKAN PAKAIAN ADAT



RESENSI ARTIKEL : MELESTARIKAN PAKAIAN ADAT


Nama : Niken Larasati
NIM : 16.310.410.1135
                                                    Psikologi Industri dan Organisasi                      
 
Judul          : Melestarikan Pakaian Adat
Penulis        :  RYAN RINALDY
Penerbit      : KOMPAS
Tanggal terbit :  22 April  2017
Halaman     : 18
Tema          : Wirausaha 

Resensi:
                   Keinginan untuk melestarikan pakaian adat itu bermula dari keprihatinan Sukma mengenai ketiadaan boneka berbalut baju adat Nusantara di Tanah Air. Menurut pengamatannya, boneka yang beredar justru lebih banyak tidak mengenakan busana tradisional Indonesia.
                   Ia akhirnya membuat souvenir dari boneka yang ia pasangi pakaian adat. Hasil keterampilan itu disambut positif orang-orang terdekatnya. Tahun 2011, Sukma menjadi binaan Dinas Koperasi  dan UMKM Kota Surabaya serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya. Ia juga terlibat dalam program pemberdayaan UKM bernama Pahlawan Ekonomi. Dimana program itu melatih pelaku UKM di Surabaya untuk mengembangkan usaha baik dari sisi produksi maupun pemasaran.
                   Sejak saat itu, Sukma mulai gencar mempromosikan produk unggulannya yakni boneka Cak-Ning dan boneka pria yang sedang menari remo. Boneka itu ditawarkan sebagai souvenir atau cendera mata melalui pameran di berbagai kota. Boneka itu merupakan produk khas Surabaya.
                   Awalnya banyak yang meragukan hasil keterampilan Sukma. Namun, seiring berjalannya waktu banyak orang yang ingin memesan boneka-boneka Sukma. Tidak hanya dari masyarakat dalam negeri namun juga banyak masyarakat luar negri yang juga tertarik dengan hasil keterampilan Sukma. Saat ini, boneka yang dijual Sukma diantaranya berbusana adat dari Jawa Tengah, Bali, NTT dan Kalimantan Barat. Ada juga yang berpakaian adat Sulawesi Barat dan Papua.
                   Di tengah kesibukannya menjual boneka hasil karyanya dan bekerja sebagai akuntan di salah satu majalah lokal di Surabaya, Sukma menyempatkan diri memberi pelatihan menjahit baju adat untuk boneka. Dengan memberi pelatihan bagi masyarakat, Sukma berharap agar semakin banyak orang yang melestarikan pakaian adat melalui boneka. Pelatihan itu juga diharapkan dapat menciptakan kompetisi dengan sesama pengusaha cendera mata boneka berbusana pakaian adat Nusantara. “Kompetisi itu baik agar muncul inovasi dari para pengusaha,”ujar Sukma.
Kelebihan :
Penulis menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah untuk dimengerti oleh pembaca, alur penulis membawa langsung pembaca kedalam inti topik pembahasan.
Memberi tahu pembaca bahwa untuk perempuan bisa berwirausaha dan mencapai kesuksesan.
Memberi gambaran mengenai usaha dagang yang menguntungkan.
Memberi tahu masyarakat akan pentingnya menjaga budaya yakni pakaian adat yang ada di Nusantara.
Kekurangan :              
Penulis tidak menyertakan bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta tanah air selain dari contoh diatas.


Sumber :
RINALDY. 2017. “Melestarikan Pakaian Adat”. KOMPAS, 22 APRIL  2017

0 komentar:

Posting Komentar