10.6.17

Resensi artikel Fatayat NU Tangkal Radikalisme dengan Dakwah Berbasis Keluarga

Nama               : Ana Istiqomah
NIM                : 16.310.410.1126
Judul artikel    : Fatayat NU Tangkal Radikalisme dengan Dakwah Berbasis Keluarga
Nama penulis : IDO/ESA
Nama penerbit : Kompas
Tanggal terbit : 06 Mei 2017




Fatayat Nahdlatul Ulama berupaya menangkal gerakan radikal dengan dakwah berbasis keluarga. Sebagai perempuan ulama, mereka menyadari bahwa perempuan dan anak-anak saat ini rentan masuk dalam gerakan radikal, baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut penuturan Anggia Ermarini, ketua umum Fatayat NU, bahwa peran perempuan sangat penting. Perempuan ulama tidak hanya berdakwah atau melakukan pengajian untuk menyempurnakan ibadah, namun juga menyampaikan pesan untuk lebih mencintai negara kita. Metode dakwah tersebut dikembangkan sesuai zaman. Tidak hanya dengan cara tradisional, namun juga menggunakan teknologi dengan memanfaatkan media sosial secara bijak.
Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj mengatakan, bahwa dakwah berbasis keluarga merupakan cara tepat yang seharusnya digunakan sejak lama. Sebab, radikalisme ini memang sudah mengakar sejak di keluarga.
Di sisi lain, Gubernur Kalbar, Cornelis, meminta para pemuka agama untuk membin umat, khususnya di daerah terpencil. Karena di daerah terpencil pemahaman akan agama masih sangat minim, sehingga mudah menjadi sasaran radikalisme. Polda juga selalu menjalin komunikasi dengan masyarakat lintas etnis untuk meredam konflik.
Kelebihan dari artikel ini adalah kita dapat mengambil pelajaran bahwa pendidikan  dimulai dari keluarga. Keluarga merupakan kekuatan utama serta langkah pertama bagi seseorang untuk mengambil langkah berikutnya.
Kekurangan dari artikel ini adalah membuat kita berpikir bahwa radikalisme itu sungguh mengerikan. Sebenarnya memang cukup mengganggu, namun, asalkan kita tidak ikut-ikutan, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Dari artikel ini, saya mengambil pelajaran bahwa kita haruslah berhati-hati dan teliti untuk menentukan dan memutuskan mengikuti suatu organisasi. Mengenai dakwah berbasis keluarga, hal ini merupakan langkah yang bagus untuk mencegah bertambahnya orang yang terjangkit radikalisme. 

0 komentar:

Posting Komentar