11.6.17

Resensi Artikel : 20.612 Buruh Migran Dipulangkan




Nama               : Meissy Bella Sari
NIM                : 16.310.410.1143
Mata Kuliah     : Psikologi Industri dan Organisasi
Judul artikel      : 20.612 Buruh Migran Dipulangkan
Nama penulis   : MED
Nama penerbit  : Kompas
                                                            Tanggal terbit     : 27 Mei 2017


Selama triwulan I-2017, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan memulangkan 20.612 buruh migrant Indonesia. Sebanayk 3.240 orang diantaranya tergolong pekerja yang bermasalah hokum di neraga penempatan. Jumlah TKI yang dipulangkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 18.520 orang. Dari 18.520 buruh migrant Indonesia yang dipulangkan 4.232 orang diantara nya bermasalah hokum. Sepanjang tahun 2014-2016 BNP2TKI mencatat jumlah buruh migrant Indonesia yang ditempatkan mengalami penurunan. Pada tahun 2014, jumlah penempatan TKI ke luar negeri mencapai 429.872 orang. Lalu, jumlah penempatan tahun 2015 sebanayk 275.736 orang dan tahun 2016 sebanyak 234.451 orang. Total buruh migrant yang pulang ke Tanah Air selama 2014-2016 tercatat 396.798 orang. Secara terpisah Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menyebutkan, sejak Rabu (24/5) hingga kemarin, 153 buruh migrant Indonesia yang menajdi korban perbudakan di perusahaan pengelola sarang burung wallet Maxim Birdnet Malaysia telah dipulangkan. Para buruh migrant tersebut pulang dengan didampingi oleh tim satuan tugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia.
Kelebihan pada Artikel ini dengan adanya pembahasan mengenai para buruh yang dijadikan budak pada suatu perusahaan Malaysia dapat dijadikan acuhan bagi masyrakat dalam berhati-hati bila ingin bekerja menjadi buruh diluar negeri. Serta data yang diberikan pada artikel ini cukup akurat membuat pembaca mampu memahami.
Kesimpulan pada artikel ini, dari permasalahan yang muncul maka Direktur Pemberdaaan BNP2TKI Rohyati Sarosa mengemukakan, target pelatihan usaha 2017 menyasar ke 5.000 mantan buruh migrant Indonesia. Program ini dilaksanakan oleh 23 Balai Pelayaanan Penempatan dan Perlindungan TKI. Namun hingga saat ini, oelatihan baru diberikan kepada 37 persen dari total target peserta.

0 komentar:

Posting Komentar