PULAU
JAWA ANTARA BANJIR DAN KEKERINGAN
Oleh : Hanafi ( 153104101095) Psikologi Lingkungan
EDUKASI PROGRAM KONSERVASI TANAH & AIR MELALUI PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA MITIGASI BENCANA BANJIR DAN KEKERINGAN
KabarIndonesia
– Kondisi lingkungan alam Pulau Jawa benar-benar mengalami kerusakan, saat
musim kemarau berlangsung hampir segalanya menjadi kering kerontang. Tapi
begitu musim hujan tiba, banjir menghancurkan segalanya, sebenarnya
permasalahan ini bisa diprediksi dan diantisipasi sekaligus melakukan
langkah-langkah dan program mitigasi yang sistimatis yang bisa
dipertangungjawabkan secara ilmiah untuk mencegah eskalasi kerugian yang lebih
besar.
Sekarang
ini hampir tiap hari kita mendengar dan melihat melalui media elektronika dan
membaca melalui media cetak tentang bencana banjir yang menyapu pantai utara
pulau Jawa. Saat musim kemarau yang lalu kita juga hampir tiap hari disuguhi
oleh berita-berita tentang kekeringan yang membuat masyarakat sangat kesulitan
dalam mendapatkan air baik itu untuk kepentingan irigasi bahkan untuk kebutuhan
sanitasi dan air minum.
Masyarakat harus berjalan berkilo-kilo meter hanya untuk mendapatkan sepikul dua pikul air yang memenuhi syarat untuk kebutuhan sanitasi dan air minum mereka. Setiap anggota masyarakat hanya memperoleh sedikit air karena terbatasnya sumber-sumber air yang harus dibagi dengan sesama mereka.
Gambaran kenyataan diatas mendorong PHE ONWJ untuk berperan aktif dalam upaya menjaga lingkungan di daerah operasinya dengan mengadakan kegiatan edukasi pelatihan program konservasi tanah & air melalui pembuatan lubang biopori dilingkungan sekolah calon Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) provinsi Jawa Barat tahun 2016 yang bertempat di 4 sekolah calon SBL yaitu : SMKN 1 Sindang, SMPN 2 Sindang, SMAN 2 Indramayu dan SMKN 2 Indramayu. Pelaksanaan pelatihan tahun ini berbeda karena selain melakukan pelatihan pembuatan lubang biopori, tim PHE ONWJ bersama Pemda Indramayu (BLH) pekerja juga memberikan sosialisasi tentang konservasi air dalam implementasi kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun dirumah, mengingat betapa suitnya air bersih di dapat terutama pada masa musim kemarau di wilayah kabupaten Indramayu.
Pada tahun sebelumnya, PHE ONWJ telah melakukan kegiatan pembinaan yang sama kepada 2 sekolah yang mendapat predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dengan pelatihan dan pembuatan lubang biopori sejumlah 200 lubang beserta peralatan biopori, sehingga jumlah komulatif produksi lubang biopori yang telah dibuat PHE ONWJ di wilayah kabupaten Indramayu sampai saat ini berkisar menjadi 744 lubang biopori dengan rincian sebagai berikut:
Sumber :
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/artikel-tentang-banjir/zpenulis-lain/
PT.Pertamina Hulu Energi ONWJ. 2016. Activity Report Program Pendampingan SBL Dan Sekolah Adiwiyata Nasional Di Indramayu
0 komentar:
Posting Komentar