15.5.17

JUDUL RESENSI: PROFESOR KEBUDAYAAN



JUDUL RESENSI:
PROFESOR KEBUDAYAAN

TUGAS MATA KULIAH: PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
NAMA: IRWANTO
NIM. 163104101125
 

 
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UMUM
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Sekadar mengingatkan, dalam tulisan itu dipersoalkan penyeragaman persyaratan menjadi guru besar (profesor) pada semua di siplin ilmu, antara lain semua pelamar harus memenuhi syarat memasukkan tulisan yang dimuat di jurnal internasional terindeks scopus.
Syarat ini menurut hemat saya, akan menghambat dosen yang mengajar praktik (seni rupa, desain, musik, tari, dan lain-lain)yang keahliannya menciptakan karya budaya, bukan berteori atau meriset ilmiah tentangnya. Keprofesoran adalah wilayah penelitian, penciptaan dan secara umum pemikiran. Sementara itu, sejarah pemikiran tidak pernah sepi dari perdebatan. Ia bahkan bisa dibilang sebagai kisah berdebatan itu sendiri. Ketengangan antara filsafat, sains dan seni misalnya tidak pernah tuntas hingga kini, dan justru ia memang hidup di dalam ketidaktuntasan tersebut.

Fakta ini dengan sendirinya meruntuhkan berbagai konep, postulat, teori, dan lain-lainyang telah mapan sebelumnya. Situs berbagai ilmu pengetahuan mencair, saling bertemu di dalam fleksibilitasnya masing-masing. Instabilitas kebudayaan sedemikian, pada sisi lain, menjadikan kebudayaan sebagai kompleksitas. Di dalamnya terdapat berbagai relasi, pertentangan, tegangan, serta konflik yang rumit. Dan konflik seruncing apa pun tidak bisa dilihat melalui perspektif tunggal, bahwa dengan itu sedang dan akan terjadi kekacauan atau keterputusan hubungan kultural, misalnya alih-alih disikapi demikian, konflik justru mesti dilihat sebagai sebuah mekanisme pembentukan tatanan baru. Seperti gunung api yang meletus, akhir letusannya justru menciptakan tanah yang subur.
Referensi
Saidi, A. I. (30 Mei 2017). Bagian tajuk rencana: Profesor kebudayaan. Kompas. Terbit hari Senin. Halaman 6.
     

0 komentar:

Posting Komentar