16.4.17

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG


Tak Kenal Maka Tak Sayang






Nama : Pipit Rahmania Khajati 
NIM   : 16.310.410.1134
Fakultas Psikologi
Tugas Psikologi Umum II

Sering mendengar pepatah itu? Yah, bagaimana mungkin anda dapat mengetahui diri seseorang jika anda sendiri tidak kenal dengan dia dan anda tidak mengetahui dia siapa.  Pasti kita hanya diam saja atau bahkan kita akan menjauh darinya. Contohnya jika kita pertama kali masuk disekolah yang baru dan tiba-tiba ada yang mengajak kita ngborol, pasti dia akan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada kita baru selanjutnya akan membahas topik yang lainnya.
Social History.. Namanya juga history, setiap orang punya cerita dan punya kisah. Baik dan buruk itu semua adalah perjalanan yang ada didalam kehidupan, itu adalah kisah kita sendiri. Yang baik akan kita simpan dan yang buruk kita buang jauh-jauh. Tapi, bagaimanapun dan seberapa buruknya itu, pengalaman buruk itu jugalah yang memberikan warna-warni dalam kehidupan kita. Kita jadi dapat memetik suatu hal bahwa tidak semuanya didunia ini baik dan tidak semua orang dapat menjadi guru dalam hidup kita. Karena guru yang sebenarnya untuk diri kita adalah pengalaman kita itu sendiri. itu adalah guru yang utama.
Ingatlah bahwa masalah yang saat ini dihadapi oleh klien tidak hanya disebabkan oleh faktor bawaan (nature) namun juga oleh faktor lingkungan (nurture)”. Sama seperti hubungan antara psikolog dengan kliennya. Seorang psikolog harus membangun rapport terlebih dahulu dengan klien, membangun suatu hubungan, mencari identitas mengenai diri klien dan latar belakangnya seperti apa. Tidak semua masalah yang terjadi disebabkan oleh diri sendiri, semua pasti ada sebab akibat, bisa saja karena lingkungan yang buruk yang mengubah sikap dan prilakunya.
Terkadang kita juga hanya melihat seseorang dari covernya saja, padahal isi didalamnya tidak seburuk dengan yang ada diluarnya. Melihat gaya berpakaian orang yang berantakan, kita langsung memberikan pandangan negatif dan tidak mau berteman dengannya. Padahal, bisa saja gaya pakaian dia memang seperti itu, dia orang yang terlalu cuek dengan pakaiannya. Kita juga terkadang sepele dengan apa yang diajarkan dan yang diberikan oleh orangtua kita, namun jika itu memang buruk, itu akan berdampak sangat besar untuk kehidupan kita. Sebelum kita menanyakan masalah yang dihadapi, ada baiknya kita memberikan dia waktu untuk menceritakan mengenai dirinya. selanjutnya kita bisa bertanya mengenai kehidupannya. Apakah dia sudah menikah? Jika tidak, apakah dia punya pacar? seberapa baikkah hubungannya dengan pacarnya. Bagaimana sikap pacarnya terhadapnya dan bagaimana sikap dirinya sendiri dengan pacar, sudah berapa lama berhubungan, apakah sering ada masalah atau tidak. Selanjutnya, kita akan menanyakan bagaimana hubungannya dengan keluarganya. Apakah didalam keluarganya ada yang mempunyai gangguan mental. Seberapa besar andil keluarga dalam kehidupannya. Ketika sudah mengetahui latar belakang dan identitasnya, kita akan mengetahui alasan perbuatannyamelakukanseperti itu.

Tidak berhenti sampai disana, kita juga harus melihat dari faktor lainnya juga. kita bisa menanyakan seputar pendidikannya dia disekolah.


Seperti pepatah yang mengatakan bahwa:

"Hidup ini kamu yg menjalani, kamu adalah penulis kisah hidupmu. Jangan biarkan orang lain yg menentukannya."
"Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kita tidak boleh selalu melihat ke belakang, tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita."
"Jangan takut akan perubahan, kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan peroleh sesuatu yang lebih baik lagi."
"Jangan terpuruk ketika kamu tengah berada dalam situasi terburuk, Tuhan memberikannya padamu, karena Dia ingin kamu lebih kuat dari sebelumnya."


(Rismauli Pratiwi Hutahaean)


1 komentar: