ARTIKEL PSIKOLOGI UMUM II
SIBUK
MENCARI PERHATIAN LUPA TUJUAN
By
: Yusuf Wardana
(163104101130)
Setiap
manusia pasti punya tujuan. Setiap perbuatan yang kita lakukan pasti ada maksud
dan tujuan, untuk apa kita melakukan hal tersebut. Tujuan yang kita cari
biasanya adalah hal-hal yang bersifat baik untuk diri kita, sehingga
menghasilkan kesenangan untuk diri kita atau bisa diharapkan tujuan kita ialah
mencari kesenangan untuk diri kita. Dalam mencari tujuan kita akan melalui
proses untuk bisa sampai ke tujuan itu.Hal didalam proses tersebut biasanya kita temukan hal-hal yang tak
terduga, sehingga kita bisa melupakan tujuan utama kita.
Ibarat tujuan kita, bisa
kita tempuh dengan jalan yang lurus ada perempatannya. Nah kita, malah belok di
perempatan tersebut dan malah melupakan tujuan kita.
Sebagai contoh seorang
mahasiswa, dia kuliah karena ingin menguasai ilmu yang ia inginkan dalam kuliah
tersebut dan bisa mendapatkan gelar atas kuliahnya tersebut, tetapi setelah
masuk kuliah ia mempunyai banyak teman wanita yang cantik dan dia pun mulai
tertarik dengan teman teman wanitanya sehingga dia sibuk sendiri mencari
perhatian dari teman temanya tersebut dan malah melupakan tujuan kuliahnya.
Aristippos
dari Kyrene ( dari sekitar 433 – 435 SM ) seorang murid Socrates. Socrates bertanya tentang tujuan terakhir bagi kehidupan manusia / apa
yg sungguh – sungguh baik bagi manusia ?.
Aritoppus menjawab : yang
sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan. Hal itu terbukti karena sudah
sejak masa kecilnya manusia tertarik akan kesenangan dan bila telah tercapai ia
tidak akan mencari sesuatu yang lain lagi. Sebaliknya ia selalu menjauhkan diri
dari ketidak senangan.
Dalam
hedonisme terkandung kebenaran yang mendalam :
Manusia menurut kodratnya
mencari kesenangan dan berupaya menghindari dari ketidaksenangan.
Sigmund Freud
memperlihatkan bahwa kecenderungan manusia itu bahkan terdapat pada taraf
tersadar , sering manusia mencari kesenangan tanpa diketahuinya.
Aristoteles
( 384-322 SM ) . Dalam bukunya Ethika Nikomakheia ia menegaskan bahwa dalam
setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Bisa dikatakan juga, dalam
setiap perbuatan kita ingin mencapai suatu tujuan yang baik bagi kita. Sering
kita mencari suatu tujuan untuk mencapai tujuan lain.
Aristoteles juga
mengatakan : Seorang mencari tujuan terakhir dengan menjalankan fungsinya
dengan baik. Tujuan pemain suling adalah main dengan baik, tujuan akhir tukang
sepatu ialah membikin sepatu yang baik. Nah, jika manusia menjalankan fungsinya
sebagai manusia dengan baik, ia juga mencapai tujuan terakhirnya atau
kebahagiannya.
Sumber : Bertens.k, Etika
, Yogyakarta , Kanisius, 2013.
0 komentar:
Posting Komentar