22.4.17

Resensi Artikel: Peternakan Terancam

ANA ISTIQOMAH (16.310.410.1126)
Judul artikel    : Peternakan Terancam
Penulis artikel  : Andreas Maryoto
Penerbit           : Kompas
Tanggal terbit  : Sabtu, 18 Maret 2017

Usaha rintisan tak hanya di industri digital saja. Kini usaha rintisan sudah merambah industri lainnya, salah satunya adalah industri pangan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan pangan yang semakin meningkat.
Memphis Meats, salah satu usaha rintisan yang bergerak di bidang pangan, mencoba membuat produk daging ayam sintetis. Mereka memproduksi daging tersebut dengan teknik reproduksi sel, jadi produksi dilakukan tanpa menggunakan binatang. Produksi ini dilakukan dengan mengandalkan tangki bioreaktor. Teknik ini tak seperti bila memelihara hewan, karena produksi dilakukan tanpa membutuhkan air dan pakan serta tak perlu melakukan penanganan kotoran. 
Kabar ini dapat mengancam industri daging berbasis peternakan. Pasalnya, bila dibandingkan dengan sistem produksi daging sintetis, sistem produksi daging berbasis peternakan ini kurang efisien. Apalagi dari uji penerimaan konsumen, daging sintetis itu dapat diterima dan disebutkan memiliki cita rasa yang sama dengan daging dari usaha peternakan.
Keberhasilan usaha rintisan ini seharusnya dapat menginspirasi pelaku usaha di Indonesia. Banyak kekayanaan alam yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga dapat dijadikan alternatif bagi kehidupan manusia untuk kedepannya. Bila tidak melakukan inovasi dan terobosan baru, maka kita kembali menjadi pengikut kemajuan ilmu dan teknologi semata.
Yang menarik dari artikel ini adalah kenyataan bahwa ternyata kebutuhan akan makanan manusia (daging) mendorong manusia hingga tercetusnya ide tentang daging sintetis. Dan demi memenuhi kebutuhannya, manusia memakan daging sintetis itu. Ini sedikit lebih mengerikan jika dibanding menyembelih ayam.
Artikel ini memiliki kelebihan dalam menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan pangan dan keberhasilan usaha rintisan Memphis Meats memproduksi dan memasarkan produk daging sintetisnya. Namun, informasi mengenai kekurangan serta efek jangka panjang dari produk-produk sintetis masih kurang.

Dari artikel ini membuktikan bahwa semangat serta kerja keras penuh tekad selalu menadapat ganjaran yang setimpal. Tak ada usaha yang sia-sia.
 

0 komentar:

Posting Komentar