ARTIKEL PSIKOLOGI UMUM II
Klitih, Perilaku Remaja yang
Melenceng
By
: Yusuf Wardana
(163104101130)
Aksi klitih
yang belum lama ini santer terdengar ditelinga masyarakat Yogyakarta membuat
resah para pengguna jalan. Pasalnya, aksi klitih
terjadi di jalan raya baik dalam kota maupun di luar kota Yogyakarta. Lebih
parahnya lagi, pelaku klitih yang
masih berusia belasan adalah dari kalangan pelajar, baik tingkat SMP sederajat
maupun SMA sederajat. Perilaku klitih juga mencoreng nama baik Yogyakarta
sebagai kota pelajar.
Klitih
merupakan tindakan anakis remaja. Tindakan anarkis sendiri dapat berupa
kekerasan hingga mengarah ke ranah kriminalitas. Ranah kriminalitas dalam
lingkup klitih biasanya berupa
pembacokkan, pemukulan, serta perampasan. Perilaku klitih biasa mereka (pelaku) lakukan pada malam hari dimana jalanan
mulai sepi. Saat kondisi lengah itulah para pelaku melancarkan aksinya.
Tindakan klitih biasanya dilatarbelakangi oleh masalah personal antar pribadi,
kelompok, hingga permasalahan antarsekolah.
Para pelaku klitih
yang rata-rata berumur belasan tahun itu (remaja) dapat dikategorikan dalam
tindakan yang melenceng norma, baik norma agama, masyarakat, hingga hukum. Masa
ini (remaja) terdapat energi dan kekuatan fisik yang luar biasa serta tumbuh
keinginan tahu dan keinginan coba-coba. Hal ini diperkuat lagi oleh pengertian
bahwa masa itu adalah masa topan badai (strum und drang), yang mencerminkan
kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat pertentangan nilai-nilai. (Sarwono,
1989: 22-23)
Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
remaja adalah jiwa yang penuh dengan gejolak dan pertentangan dimana akal belum
dapat memilih tindakan yang seharusnya dilakukan sehingga masalah-masalah itu
lari ke dalam dunia pergaulan yang melenceng, diantaranya klitih.
- Sarwono, Sarlito Wirawan. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta: CV Rajawali.
0 komentar:
Posting Komentar