14.4.17

KETEGASAN DARI INDIVIDU YANG SABAR

OLEH :
NIKEN LARASATI
16.310.410.1135
PSIKOLOGI UMUM II

            Karakter ataupun kepribadian yang berbeda-beda pada individu terkadang memicu terciptanya sebuah masalah.
            Individu yang sabar akan lebih bisa menahan emosi dalam dirinya untuk hal yang dianggap hanya buang-buang waktu dan tenaga jika ia menanggapi hal yang sebenarnya sepele namun terlalu dibesar-besarkan. Awalnya individu yang sabar akan mencoba memahami apa yang menjadi sumbu dari sebuah permasalahan sampai ia memastikan ia tidak memantik api terlebih dulu yang menyebabkan masalah tersebut menjadi semakin  membuat kobaran api yang lebih besar.
            Pada umumnya individu yang sabar cenderung memilih untuk menahan diri untuk mengucapkan kata-kata offense yang juga berhubungan dengan cara menyikapi masalah dirinya dengan orang yang bersangkutan. Individu yang sabar juga berkali-kali menganggap enteng berbagai ucapan random dari orang-orang yang sebenarnya bersifat menyinggung. Mungkin perasaan dan sikap pemaaf yang secara alami lebih menguasai situasi dirinya saat itu.
            Jika menurut logika sifat pemaaf dari seorang penyabar adalah faktor dominannya, secara pengetahuan dan penelitian sebuah studi oleh para ahli psikologi, mungkin kalian juga sering mendengar atau membaca sebuah fakta hasil penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang pandai mengatur kondisi emosi dalam dirinya adalah tanda bahwa seseorang tersebut tergolong seseorang yang cerdas.
            Untuk menjadi sabar itu tidak mudah. Hanya orang tertentu saja yang bisa melakukannya dengan baik dan tanpa umpatan-umpatan kecil setelahnya. Sebagian orang menganggap orang yang sabar itu tidak memiliki ketegasan. Ingat, jangan sampai salah tafsir untuk diamnya seorang penyabar.
            Pepatah sering mengatakan bahwa sabar itu ada batasannya, dan memang benar seorang yang terkenal sabar juga memiliki batas sabarnya sendiri. Ibarat berbagai ucapan dan hasutan yang datang kepadanya itu ia anggap biasa saja karena itu hanyalah berupa ucapan dan umpatan.
            Namun ketika pada sebuah tempat atau wadah jika sudah overload dan tidak dapat menampung lagi pasti benda yang bertumpuk didalamnya akan meluber keluar.
Begitu juga dengan ketegasan yang dibalut dengan kesabaran seseorang itu akan berubah menjadi sebuah ketegasan dan tidak kenal toleransi ketika batas sabarnya sudah terlampaui. Jika seseorang yang membuat kesabarannya habis itu terlihat seperti tersedak ataupun tersentak kaget, itulah konsekuensi yang harus ia terima karena meragukan sebuah ketegasan dari seorang penyabar.
            Bahkan jika dirinyalah yang lebih berkuasa, ledakan emosi dan ketegasan dari seseorang penyabar pun bisa membungkam mulutnya rapat-rapat. Dan juga tidak menutup kemungkinan sebuah ketegasan penuh darinya bermakna untuk tidak memberikan kesempatan untuk memaafkan lagi.
Sumber : pengalaman pribadi

1 komentar: