21.4.17

KEMANDIRIAN REMAJA DALAM BERSOSIAL



KEMANDIRIAN REMAJA DALAM BERSOSIAL
PENGARANG : SEPTIANA ABIDIN
NIM                 : 16.310.410.1147
                Manusia adalah makhluk sosial yang artinya tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan berinteraksi dengan sesama nya di lingkungan masyarakat. Selama masa remaja, tuntunan terhadap kemandirian ini sangat besar dan jika direspon secara cepat dapat saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan psikologis remaja di masa mendatang, misalnya anak menjadi anak yang bergantung pada orangtua (mengalami dependensi). Di tengah berbagai gejolak perubahan yang terjadi di masa sekarang, betapa banyak remaja yang mengalami kekecewaan dan rasa frustrasi terhadap orangtua karena tidak mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian. Banyak dijumpai dalam rubrik konsultasi pada majalah-majalah remaja yang dipenuhi oleh kebingungan dan keluh kesah yang dialami remaja karena banyak aspek kehidupan mereka yang masih diatur oleh orangtua. Salah satu contohnya adalah dalam hal pemilihan jurusan atau fakultas ketika masuk sekolah atau perguruan tinggi. Dalam hal ini masih banyak ditemui orangtua yang sangat menginginkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah atau jurusan yang mereka kehendaki meskipun anaknya sama sekali tidak berminat.Akibatnya remaja tersebut tidak memiliki motivasi belajar, kehilangan gairah belajar.
                Kemandirian
Mönks mengemukakan bahwa kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu
mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri
tanpa bantuan orang lain3. Kemandirian adalah hasrat untuk melakukan segala sesuatu bagi diri
sendiri. Secara singkat dapat dipahami bahwa kemandirian mengandung pengertian :
a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan
dirinya.
b. Mampu mengambil keputusan dan berinisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas- tugasnya.
d. Bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
Robert Havinghurst4 menambahkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
a. Aspek emosi, aspek ini ditujukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya
emosi pada orangtua.
b. Aspek ekonomi, aspek ini ditujukan dengan kemampuan mengatur ekanomi dan tidak
tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.


DAFTAR PUSTAKA
J. W. Santrock, Adolescence – Perkembangan Remaja, Alihbahasa Shinto B. Adeler
(Jakarta : Erlangga, 2003)















               

0 komentar:

Posting Komentar