18.4.17

KECEMBURUAN SOSIAL DALAM GENG



ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL
KECEMBURUAN SOSIAL DALAM GENG
Oleh                : Chatu Septiana
NIM                : 16.310.410.1155
Fakultas           : Psikologi
Universitasi Proklamasi ’45 Yogyakarta

Perilaku ngegeng sangat mencolok sekali di lingkungan sekolah terutama di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan berkelompok dengan sendirinya berdasarkan kesamaan hobi, tujuan dan atau kebiasaan tersebut sudah melekat kuat di dalam lingkungan sekolahan. Hal yang membuat mereka berkelompok adalah sesuatu yang membuat mereka nyambung dan sehati dengan apa yang mereka sukai. Biasanya kelompok ini terdiri dari 5 atau 6 orang. Keberlangsungan suatu kelompok terkadang tergoyahakan oleh adanya ketidaksepemahaman anggota kelompok terhadap anggota lainnya. Hal tersebut memicu perpecahan kelompok atau geng tersebut.
Pemicu perpecahan geng biasanya diawali pro dan kontra antara anggota satu dengan anggota yang lain. Ada juga faktor perpecahan yang disebabkan ganjilnya anggota dalam geng  tersebut. Terkadang ketika geng tersebut berjumlah ganjil, maka salah satu tidak memiliki pasangan atau biasana ketika duduk mereka berpasang-pasangan. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial terhadap siswa yang tidak memiliki pasangan duduk, karena ia tidak memiliki teman untuk bercakap-cakap.
Perilaku ngegeng yang biasanya dilakukan oleh para wanita ini akan cenderung menimbulkan keretakan kelompok itu sendiri ketika salah satu anggota gengnya memiliki masalah dengan anggota lain. Hal ini disebabkan karena tingkat kecemburuan dan emosional wanita yang tinggi.
Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam perilaku ngegeng terdapat kecemburuan sosial terhadap sesama anggota geng itu sendiri dan cenderung berlangsung lama dan dapat menimbulkan perpecahan.

Sumber:
Nur Inayah, Anisa. 2017. Kecemburuan sosial. http://anisairany.blogspot.co.id/2013/07/kecemburuan-sosial.html diunduh pada tanggal 18 April 2017.

0 komentar:

Posting Komentar