KASUS PELECEHAN SEKSUAL
DAMPAK RASA KESUNYIAN
DI HARI TUA
DELIANA
VICRIA NURACHYANI
153104101096
PSIKOLOGI
ABNORMAL
Selama kita hidup,
didalam keseharian tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan seks.
Seksualitas yang terjadi tentunya tidak selalu ada yang sehat, namun ada
beberapa penyimpangan yang terjadi di dalamnya.
Penyimpangan seksual
merupakan gangguan perkembangan psikoseksual atau penyelewengan fungsi seksual.
Penyimpangan bisa terjadi karena adanya faktor genetik (keturunan), pengaruh
lingkungan, adanya trauma psikologis dan moral yang rendah. Di masyarakat terdapat banyak sekali
penyimpangan seksual, salah satunya yaitu
pedofilia.
Pedofilia adalah
paraphilia yang melibatkan ketertarikan abnormal terhadap anak-anak. Paraphilia
sendiri berarti gangguan yang dicirikan oleh dorongan seksual yang intens
berulang, serta fantasi seksual yang umumnya melibatkan: objek bukan manusia;
penderitaan atau penghinaan terhadap diri sendiri atau pasangan; atau hewan
dan anak-anak.
Contoh kasus :
Seorang kakek (72 tahun) baru dua minggu ditinggal mati oleh istrinya. Ia
mengeluh kepada tetangga sebelah bahwa ia tidak sanggup tidur di rumah
sendirian karena selalu terkenang pada istrinya. Tanpa menaruh curiga, tetangga
menawarkan agar kakek tersebut tidur dengan anak perempuannya yang baru berusia
8 tahun. Anak perempuan itu rupanya juga sangat sayang pada kakek yang “baik
hati” dan ia sudah menganggap sebagai kakeknya sendiri. Anak ini sering diberi
uang jajan setiap akan pergi ke sekolah. Pada suatu pagi, anak ini menangis
ketika buang air kecil karena kesakitan. Ternyata pada organ genitalnya
terdapat luka. Setelah ditanya berulang-ulang oleh ibunya, dengan takut-takut
si anak menceritakan bahwa ia telah di perlakukan oleh kakek tersebut. Anak
tersebut belum mengerti dirinya diapakan oleh si kakek, ia hanya merasa sakit.
Selain itu, ia juga mendapat ancaman dari si kakek untuk tidak menceritakan apa
yang telah terjadi pada siapapun. Kata kakek, kalau bercerita ia akan dicubit
sampai mati. Ketika kakek itu ditanya, ia mengaku bahwa dirinya tidak mampu
menahan nafsunya setelah melihat rok anak tersebut tersingkap sewaktu tertidur.
Kesimpulan :
Pedophilia
mungkin merasa impoten atau merasa tidak mampu untuk melampiaskan nafsu
birahinya kepada wanita dewasa. Biasanya, kecenderungan ini muncul setelah
pertengkaran dengan istri atau direndahkan oleh teman-temannya. Akan tetapi
pada kasus ini perilaku seksual yang dilampiaskan terhadap anak tersebut bisa
disebabkan oleh karena istri meninggal dunia dan kurang berani untuk
melampiaskan nafsu tersebut pada wanita dewasa diluar pernikahan. Moral yang
rendah pada kakek ini pun merupakan salah satu faktor penyebab perilaku
tersebut. Kecuali itu, kebencian, kemarahan, dan dendam terhadap wanita juga akan
melatarbelakangi perilaku pedophilia.
Dalam hal ini, terdapat kombinasi antara regresi, takut impoten, hambatan moral dan
erotis yang lebih rendah, kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan pasangan
seksual yang wajar.
Rasa kesunyian di hari tua, baik sebagai orang tua
atau kakek, mendorong seseorang untuk menguasai atau menarik perhatian
anak-anak tetangga atau bahkan cucunya sendiri. Disisi lain, anak-anak belum
mengerti sama sekali akan mekanisme koitus, sehingga mereka menginterpretasikan
pendekatan “kakek” sebagai salah satu bentuk rasa kasih sayang yang diberikan
orang dewasa kecuali orang tuanya sendiri. Anak-anak tidak memahami bahwa
perlakuan kakek merupakan usaha perkosaan.
Pedofil
sangat sulit disembuhkan. Oleh sebab itu yang terpenting adalah melindungi anak
dari bahaya pedofil. Anak harus diajarkan untuk menolak bila ada yang melakukan
hal-hal itu kepadanya, meski anak mengenal si pelaku. Orang tua juga harus peka
terhadap perubahan yang terjadi pada anak. Hati-hati bila anak jadi enggan
masuk ke toilet, mengeluhkan sakit pada alat kelaminnya, atau menolak untuk
digendong dengan alasan sakit meski ia tidak dapat menyebutkan bagian tubuh
yang sakit. Cari tahu penyebabnya bila anak yang tadinya ceria namun kini
rewel, gelisah, dan mudah menangis, apalagi bila hal ini ditampilkan saat
berhadapan dengan orang tertentu yang sebelumnya cukup akrab dengannya.
Tanyakan lebih lanjut bila anak menghindari tempat-tempat tertentu yang
sebelumnya ia sukai. Demikian pula bila anak kini bersembunyi tiap kali melihat
orang yang sebelumnya cukup dekat dengannya.
Sumber :
Fausiah, fitri.
Julianti, Widury. 2008. Psikologi
Abnorma-Klinis Dewasa. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia
https://phedopil.wordpress.com/phedopilia/
0 komentar:
Posting Komentar