EFEK KEHADIRAN INDIVIDU LAIN TERHADAP
TINGKAH LAKU
NURUL
WIDIASTONI
163104101152
PSIKOLOGI
SOSIAL
FAKULTAS
PSIKOLOGI UP 45
Di dalam melakukan aktivitas individu
tentunya memiliki tujuan yang hendak di capai. Tujuan akan mengarahkan individu
pada tingkah laku yang berbeda-beda. Namun, tingkah laku individu bisa di
pengaruhi oleh kehadiran individu lain di sekitarnya. Manusia di ciptakan sebagai mahluk
sosial,yang tak bisa lepas dari berkumpul dan berhubungan dengan orang lain. Sehingga
tingkah laku yang di munculkan tidak lepas dari keterkaitan dengan orang lain.
Adanya orang lain menimbulkan kompetisi
sehingga merangsang peningkatan energi atau performa. Keberadan orang lain
memfalisitasi kinerja individu menjadi lebih baik. Akan tetapi tak selamanya
kehadiran orang lain bisa memfalisitasi kinerja individu menjadi lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa
menjumpai fakta bahwa tingkah laku yang di ungkapakan oleh individu pada saat
sendirian berbeda dengan tingkah laku yang di ungkapkan pada saat bersama-sama
dengan individu lain. Seorang pelari contohnya ,berlari lebih cepat pada saat
berlari bersama pelari-pelari lain di banding pada saat berlari sendirian.
Fakta ini menunjukkan bahwa kehadiran orang lain memiliki efek motivasional
terhadap tingkah laku seseorang. Dalam ilmu psikologi efek motivasional
kehadiran individu-individu lain terhadap tingkah laku individu itu telah
mendapat perhatian dan di jadikan bahan penelitian sejak permulaan abad ke 20
ini (zajonc,1972).
Zajonc (1965) memperkenalkan teorynya
yang di sebut DRIVE TEORY , menurut teory ini kehadiran orang lain
menyebabkan individu berada pada kondisi siaga sehingga terjadi rangsangan atau
peningkatan motivasi. Rangsang tersebut berfungsi sebagai pendorong (drive)
munculnya respon dominan (sering muncul kebiasaan) pada situasi itu. Jika
respon dominan benar (tingkah laku/tugas serasa mudah), maka kehadiran orang
lain meningkatkan performa. Sebaliknya ,jika respon dominan salah (sulit), maka
kehadiran orang lain menurunkan performa.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
adanya orang lain, dalam hal ini kelompok,berakibat mempengaruhi individu.
Performa individu dapat meningkat dengan adanya kelompok (fasilitasi sosial),
atau malah menurun (inhibisi sosial). Tak selamanya kehadiran orang lain atau
kelompok mampu memfasilitasi individu. Contoh: seorang pasangan sebut saja budi
dan ani yang akan memperlangsungkan pernikahan, sedang makan malam bersama.
Kehadiran orang tua dan adik-adik budi membuat ani menjadi siaga dan membuat
ani termotivasi untuk menerapkan table manner. Jika ani mudah melakukan table
manner , kehadiran keluarga rudi makin meningkatkan kemampuan table manner-nya.
Namun, jika ternyata sulit,maka table manner ani semakin buruk.
Kehadiran orang lain (kelompok)
sangat lah bermanfaat bagi kehidupan seseorang, sebagai penunjang segala
kebutuhanya. Oleh karena itu, carilah seseorang atau kelompok yang bisa memberi
motivasi atau energi positif. Seseorang yang bisa membuat semangat dan produktif. Seperti contoh di
dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah yang telah di tetapkan deadline nya. Tugas
itu di publikasikan ke sebuah blog atau di kirim by email. Ketika ada salah
satu teman yang sudah mengerjakan dan sudah mengirim, tentunya kita akan merasa
tidak tenang dan terdorong untuk segera menyelesaikan tugas-tugas itu. Kita
akan beranggapan dia sudah mengirim tugas , kenapa aku kok belum,dia bisa
mengerjakan tugas secepat itu tapi kenapa aku kok lambat dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Sarlito dan Eko. (2012). Psikologi
Sosial. Salemba Humanika.
0 komentar:
Posting Komentar