BURUKNYA PRILAKU TERSANGKA KASUS
KORUPSI
NURUL
WIDIASTONI
163104101152
PSIKOLOGI
SOSIAL II
FAKULTAS
PSIKOLOGI UP 45
Korupsi yang terjadi di negara ini sudah sangat melampaui ambang
batas kemanusiaan. Para pelaku korupsi sudah tidak segan-segan lagi melakukan
korupsi secara terang-terangan. Tanpa mengedepankan kepentingan rakyat maupun
negara. Mereka memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri sendiri. Mereka rela
memakan uang rakyat, padahal banyak dari rakyat indinesia yang butuh bantuan yang masih berada di garis
kemiskinan. Sungguh sangat ironis sekali, mereka bersenang-senang di atas
penderitaan jutaan orang. Akibatnya kesejahtraan rakyat menjadi tertunda dan
merugikan negara.
Banyak dari tersangka kasus korupsi
mereka adalah orang-orang yang sangat religius. Mereka menutupi prilaku
jahatnya dengan melakukan pencitraan religius. Entah itu sebelumnya memang
sangat religius sehingga tidak kuat menahan godaan untuk korupsi, atau sebagai
tutup dari perilakunya, atau pun juga sebagai jalan pertaubatan. Kalau di
pandang dari sisi psikologis, di kenal dengan istilah defend mekanisme.
Menurut teory genetik, yaitu
pendekatan biologi atau genetik ini menekankan kepada naluri (bawaan) dan
perbedaan genetik (fisik) terhadap prilaku sosial. Pengaruh faktor biologis ini
di tekankan oleh Charles Darwin, Mc Dougall, Konrad Lorentz, dan Sigmund Freud.
Faktor bawaan adalah faktor biologis yang di turunkan melalui pewarisan genetik
oleh orang tua. Pewarisan ini terjadi pada saat terjadi pembuahan. Kromosom
adalah partikel seperti benang yang sangat kecil yang di sebut gen. Gen inilah
pembawa ciri bawaan yang di wariskan oleh orang tua. Gen ini membawa warisan
petunjuk untuk produksi protein yang mengatur proses fisiologis tubuh dan
penampakan sifat-sifat fenotipe : bentuk tubuh , kekuatan fisik, kecerdasan,
dan berbagai pola prilaku lainya. Karakteristik inilah yang membedakan manusia dengan
hewan.
Kasus korupsi pejabat negara saat
ini bisa di masukkan ke dalam teory ini, di karenakan adanya sifat egois dan
ketamakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pribadinya tanpa memikirkan orang
lain. Tindakan korupsi bisa di lakukan oleh siapapun karena naluri bawaan
manusia cenderung tidak pernah puas terhadap yang di milikinya dan ada
keinginan memperkaya diri. Mungkin bisa saja para pejabat itu memiliki genetik
lebih dominan nilai egoisnya sehingga bisa membuat orang lain sengsara.
Korupsi juga sesuai dengan tipologi
sosial Erich Fromm yang dibagi dalam 2 karakter sosial dan yang mendominasi
dari kepribadian seorang koruptor adalah nonproductiviness (hidup yang
berorientasi pada negatif) hal itu juga masih dibagi dalam 5 kategori, yaitu :
1. Receptive
adalah orang dependen , pasif , tidak mampu melihat hubungan antara perbuatan
dengan hasilnya.
2. Hoarding
adalah orang yang menarik diri dari dunia eksternal, menyimpan hasil kerja
untuk diri sendiri atau kikir, dan semaunya sendiri.
3. Eksplotatif
adalah mengambil dari orang lain dengan kekuatan dan tipu muslihat. Mereka
tidak menghasilkan sesuatu dengan keringatnya sendiri tetapi memanfaatkan orang
lain.
4.Marketing
adalah dengan menjaga penampilan tetap menarik agar layak jual . Tidak benar- benar peduli dengan orang lain,
yang hanya dipandang sebagai sumber potensial yang memberi keuntungan
5.Necrophilous
adalah orang yang senang akan penderitaan orang lain, kerusakan dan kehancuran.
Menyelesaikan masalah dengan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma
yang berlaku.(alwisol, 2011) .
DAFTAR PUSTAKA
Sugihartono, Dkk. (2007). Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta : UNY Press
Alwisol (2011). Psikologi Kepribadian . Malang: UMM Press.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.badiulanwar.com/menguak-
kepribadian-koruptor-dalam-ranah-psikologi_54f76658a3331145398b4701
0 komentar:
Posting Komentar