STRES DI TEMPAT KERJA
NAMA : RATIH SETIYANINGSIH
NIM : 16.310.410.1140
MATA KULIAH:
PSIKOLOGI UMUM 2
Hampir disetiap kondisi pekerjaan
bisa menyebabkan stres. Stres ditempat kerja ada kalanya berguna untuk
menimbulkan persaingan yang dinamis didalam rangka meningkatkan kinerja, tetapi
dapat juga merupakan penghalang bagi kreatifitas dan prestasi kerja jika stres tidak dikelola
dengan baik. Jika tidak ada stres, tantangan kerja juga tidak ada, prestasi
kerja cenderung rendah, sejalan dengan meningkatnya stres, prestasi kerja juga
naik, karena stres membantu staff untuk mengerahkan segala sumber daya dalam
memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
Menurut
Spielberg (dalam Imatama, 2006:17), menyatakan bahwa stres adalah
tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam
lingkungan atau stimulus yang secara obyektif adalah bahaya. Stress juga bisa
diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan
yang berasal dari luar diri seseorang.
Menurut Nimran (dalam
Siregar,2006:17), ada
beberapa alasan mengapa stres yang berkaitan dengan sebuah organisasi perlu
diangkat ke permukaan pada saat ini. Diantaranya adalah : masalah stress adalah
masalah yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, dan posisinya sangat penting
dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan. Selain dipengaruhi oleh
factor –faktor yang bersumber dari luar organisasi, stres juga banyak
dipengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari dalam organisasi. Oleh
karenanya perlu disadari dan dipahami keberadaannya. Pemahaman akan
sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara-cara
mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat
dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif. Banyak
diantara kita yang hampir pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa
organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres
meskipun dalam taraf yang amat rendah. Di zaman kemajuan di segala bidang seperti
sekarang ini menuntut manusia untuk
mempunyai kinerja yang lebih baik. Peralatan kerja semakin modern dan efisien,
dan di lain pihak beban kerja di satuan – satuan organisasi juga semakin
bertambah sehingga menuntut energy karyawan lebih besar dari sebelumnya. Dampak
dari fenomena ini adalah stres kerja yang meningkat.
Contohnya,
profesi perawat yang setiap hari bertemu dan berhadapan dengan berbagai masalah
kesehatan yang dihadapi oleh klien yang dirawat berpotensi menimbulkan stress
kerja jika tidak diantisipasi. Dalam menjalankan peran fungsi dan tugasnya
perawat tidak saja menghadapi orang yang sedang sakit yang menjadi tanggung
jawabnya, tetapi juga berhadapan dengan berbagai masalah diantaranya dengan
keluarganya, peraturan, prosedur, birokrasi dam tim kesehatan lainya yang semua
itu memerlukan ketahanan fisik dan mental sehingga perawat dapat mengurangi
atau menghindari efek stres yang ditimbulkan.
Kesimpulan,
stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi
kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan). Kelola
stres sebagai kondisi yang dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi kerja.
DAFTAR PUSTAKA :
Imatama,
Zuhrina. (2006). Pengaruh Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan.
Medan: Program Strata-1 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Siagian,
Sondang P.(2003). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta:Bumi Aksara.
Rasmun,
(2004).Stres, Koping dan Adaptasi. Jakarta:CV.
Sagung Seto.
0 komentar:
Posting Komentar