24.4.17

ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL : POSISI SOSIAL DAN TRANSISI MENUJU DEWASA



POSISI SOSIAL DAN TRANSISI MENUJU DEWASA

NAMA             : RATIH SETIYANINGSIH
NIM                 : 16.310.410.1140
MATA KULIAH: PSIKOLOGI SOSIAL

Memahami kehidupan anak muda berarti pula mengungkap dinamika antara struktur sosial dan individu. Posisi sosial akan mempengaruhi pengalaman mereka dalam proses transisi menuju dewasa, dan turut pula memengaruhi bagaimana mereka menghadapinya. Di bidang psikologi perkembangan, masa remaja awal (12-16tahun), (remaja pertengahan (15-18tahun), hingga remaja akhir (18-22tahun). Pentingnya pendekatan sosial dalam memahami anak muda.  Bagaimana anak muda mengkonstruksikan makna “anak muda” dan menjadi dewasa dengan terjadinya perubahan sosial dan keinginan individu ingin segera menjadi dewasa atau keinginan untuk tetap menjadi anak muda. Memahami peran struktur dalam kehidupan anak muda berarti pula mengakui peran posisi sosial seseorang dalam pengalamannya menuju dewasa.
Menurut Arnett (2000:268), memunculkan gagasan mengenai adanya tahap kehidupan baru ini berada antara kehidupan manusia. Tahap kehidupan baru ini berada antara masa remaja dan dewasa yang selanjutnya ia sebut sebagai masa menjelang dewasa. Sejalan dengan Tyyska, ia menunjukkan bahwa perubahan sosial dan ekonomi telah memperpanjang waktu antara masa remaja dan dewasa. Pengaruh globalisasi juga menyebabkan terjadinya peningkatan mobilitas oleh anak muda. Arus globalisasi turut memicu jumlah anak muda yang bermigrasi ke daerah perkotaan sehingga otomatis jumlah mereka yang tinggal dalam keluarga besar. Disisi lain, globalisasi juga meningkatkan gaya hidup konsumerisme melalui pengaruh media (Whn dan White,1997;Ansell, 2005).
Menurut Manheim (1956), konsep “generasi” dan bagaimana proses pembentukan sebuah generasi. Ia menekankan bahwa kolektivitas generasi sering kali terbentuk berdasarkan kelompok usia, dimana kelompok ini “berbagi interpretasi pengalaman”, dan saling melakukan tatap muka dalam proses interaksi antara anggota generasi. Dalam perkembangannnya, konsep generasi juga memasukkan permasalahan relasi kuasa yang dilihat dari adanya ketidaksetaraan antargenerasi. Oleh karena itu, konsep generasi juga merujuk pada posisi sosial seseorang, kelas, gender, etnis dan sebagainya.
            Saat ini, terjadinya peningkatan jumlah perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja. Tugas domestic seperti merawat bayi jarang ditransfer ke laki-laki (dalam hal ini ayah si anak), tetapi dialihkan kepada babysister atau nenek si anak. Disatu sisi, perempuan memperoleh manfaat dari terbukanya peluang kerja bagi mereka, karena perempuan memiliki kesempatan untuk mengalami mobilitas sosial. Paling tidak, merkea bisa lebih mandiri secara finansial. Hal ini sering kali berimbas pada meningkatnya posisi tawar mereka dalam keluarga. Sebaliknya, keharusan melibatkan nenek dalam praktik pengasuhan anak membuat perempuan mengalami penurunan kekuasaan, terutama dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan praktik pengasuhan anak. Kasus ini menunjukkan bahwa di beberapa masyarakat, termasuk di Indonesia, masa tua tidak selalu menyiratkan hilangnya kekuasaan. Penurunan kekuasaan untuk membuat keputusan secara mandiri bisa membuat seseorang merasa bahwa transisinya menuju tahap kehidupan berikutnya tidak terjadi. Sebaliknya, transisinya seolah berjalan “terbalik” dari masa dewasa kembali ke masa muda.
            Dari uraian diatas, disimpulkan memiliki perspektif yang seimbang antara struktur individu memberikan pemahaman tentang bagaimana anak muda menghadapi kendala atau mengambil kesempatan dalam struktur sosialnya, bagaimana mereka menjalani transisi menuju kedewasaan dan sekaligus bagaimana kesamaan pengalaman dalam berbagai struktur sosial yang berbeda. Memilih teman dan lingkungan sosial yang baik sangatlah penting dalam pembentukan remaja atau anak muda menuju dewasa yang berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA :
Minza, Wenty Marina. (2012). Psikologi Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 118-136.


0 komentar:

Posting Komentar