ARTIKEL: PSIKOLOGI (MENDENGAR ADALAH
MENJALIN KONEKSI)
Nama Mahasiswa: Irwanto
NIM. 16.310.410.1125
Mata Kuliah: Psikologi Industri dan
Organisasi
Fakultas Psikologi
Program Studi Psikologi Umum
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pemahaman
tentang kata mendengar terkesan seolah suatu kata kerja yang terkesan pasif,
padahal mendengar dengan penuh empati adalag suatu kata kerja yang bersifat
aktif. Pemahaman ini, kita bertumpu pada kenyataan bahwa saat kita berupaya
menjadi pendengar yang penuh empati, berawal dari kita, meminta seseorang untuk
menceritakan pengalaman-pengalamannya. Tidak seorang pun mau menjadi orang yang
selalu memaksa untuk mengarah pada kebenaran melalui ungkapan pertanyaan yang
menyangkut permasalahan pokok. Apalagi, jika permasalahan tersebut menyakitkan
bagi orang yang diajak berkomunikasi.
Tantangan
dalam menjalin percakapan kita hanya membuat kita menjadi diri sendiri, tetapi
kita juga secara konstan harus menemukan cara berinteraksi yang tepat berkat
pengalaman. Secara paradoks semakin
kita sabar dalam menjalin koneksi, maka kian pekalah kita saat kita melakukan
percakapan yang membuat orang yang kita ajak berkomunikasi merasa nyaman. Di
dalam relasi pasangan suami-istri dalam kehidupan berkeluarga, kita membutuhkan
upaya khusus untuk secara berlanjut menjalin percakapan baru. Hal itu membuat
kita mampu menciptakan pandangan lebih luas tentang siapa diri kita dan relasi
yang akan kita ciptakan dengan lingkungan tempat kita berada. Melalui cara
mengungkap dan cara kita terdiam, kita menurunkan dan meningkatkan keberadaan
orang lain dalam kehidupan emosi kita.
SUMBER: Sadarjoen, S. S. (11 Maret 2017). KOMPAS. Konsultasi: Mendengar adalah enjalin Koneksi. Hari Sabtu. Halaman
25.
0 komentar:
Posting Komentar