9.4.17

ARTIKEL: MENJADI NASABAH BANK SAMPAH "APEL"

Menjadi Nasabah Bank Sampah “APEL”
Wahyu Relisa Ningrum
15.310.410.1087
Psikologi Lingkungan


Bank Sampah merupakan lembaga swasta, yang salah satu kegiatannya membeli sampah anorganik dari masyarakat. Sampah yang disetorkan dinilai dengan uang sesuai beratnya. Kemudian uang yang diperoleh dari sampah disimpan di buku tabungan sampah masing-masing nasabah. Keuntungan dari program ini yaitu dapat mendorong masyarakat secara sukarela untuk mengumpulkan sampah secara swadaya atau membudayakan hidup menabung melalui sampah dan secara tidak langsung lingkungan sekitar pun bersih dan tertata (Kompasiana, 2015).
Hari pertama, kami merasa antusias untuk pertama kalinya menabung di Bank Sampah dan membawa sampah pertama kami yaitu 2 kantong yang berisi botol-botol bekas. Akhirnya tiba giliran kami untuk menimbang sampah-sampah kami. Walaupun tidak begitu berat timbangannya, kami senang akhirnya kami bisa menjadi nasabah Bank Sampah “APEL” di Condong Catur ini. 
Jenis-jenis sampah pun beranekaragam, seperti duplek, koran, kardus, arsip, buram, kerasan, putihan, bodong, PE, HD, sari, kaleng/blek, besi, aluminium, tembaga, sak semen, AKI, beling, dan botol-botol sirup maupun kecap. Jadi setiap kali menabung sampah di Bank Sampah, kita juga belajar memilah dan memilih sampah sesuai dengan jenisnya. Karena nilai dari masing-masing jenis sampah berbeda-beda.

Sumber:
Segara. (2015). Bank Sampah, Solusi Masalah Sampah DKI Jakarta?.http://www.kompasiana.com/ezraah/bank-sampah-solusi-masalah-sampah-dki-jakarta_552b3bae6ea834ff25552d16. Diakses tanggal 9 April 2017.

0 komentar:

Posting Komentar