Artikel: MEMBANGUN DAYA KREATIF ANAK
DARI DESA LAMUK
Nama
Mahasiswa: Irwanto
NIM.
16.310.410.1125
Mata
Kuliah: Psikologi Industri dan Organisasi
Fakultas
Psikologi
Program
Studi Psikologi Umum
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Dari desa Lamuk di Purbalingga
itu, aneka seri buku kegiatan (busy book), permainan edukatif bagi anak berusia
di bawah lima tahun (balita) diproduksi. Desa yang berjarak sekitar 12
kilometer arah timur alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah sekilas tampak seperti
desa lainnya. Namun ketika disimak lebih mendalam, warganya begitu sibuk.
Di sisi lain, tiga
perempuan duduk di kursi menghadap meja. Mereka adalah Alfiatin 42 tahun,
Sidmiyati 45 tahun dan Eka Setyawati 19 tahun. Ketiganya sibuk menjahit dan
menempel dengan lem tembak aneka flannel untuk dijadikan rangkaian kisah cerita
dalam buku. Dalam sehari penghasilannya Rp. 50.000 sampai Rp. 75.000, karena
suaminya bekerja sebagai sopir angkutan bak terbuka yang biasa membawa pasir. Pendapatan
suami tidak pasti, kadang narik, kadang tidak ada, kata ibu tiga anak itu.
Belajar secara otodidak
dan melihat bentuk-bentuk gambar di internet, Ade kemudian mengembangkan
sejumlah cerita. Ia mulai mengembangkan kisah kumbang koksi yang membantu
sesame teman hewannya hingga petualangan ikan si Guppy di lautan lepas. Selain
itu, aktivitas mengenal angka dan huruf. Anak-anak mulai dikenalkan apa itu
retsleting dan bagaimana fungsinya, kata Ade sambil membuka retsleting pada
lemari beruang, lalu mengeluarkan sejumlah pakaian beruang yang bisa dikenakan
pada tubuh beruang.
Sumber: Wicaksono, M.
(18 Maret 2017). KOMPAS. Buku Inspirasi: Membangun Daya Kreativitas
Anak dari Desa Lamuk. Hari Sabtu. Halaman 1. Pada Bagian Amanat Hati Nurani
Rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar