9.4.17

Artikel: MEMBANGUN DAYA KREATIF ANAK DARI DESA LAMUK

Artikel: MEMBANGUN DAYA KREATIF ANAK
 DARI DESA LAMUK

Nama Mahasiswa: Irwanto
NIM. 16.310.410.1125
Mata Kuliah: Psikologi Industri dan Organisasi



Fakultas Psikologi
Program Studi Psikologi Umum
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Dari desa Lamuk di Purbalingga itu, aneka seri buku kegiatan (busy book), permainan edukatif bagi anak berusia di bawah lima tahun (balita) diproduksi. Desa yang berjarak sekitar 12 kilometer arah timur alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah sekilas tampak seperti desa lainnya. Namun ketika disimak lebih mendalam, warganya begitu sibuk.
Di sisi lain, tiga perempuan duduk di kursi menghadap meja. Mereka adalah Alfiatin 42 tahun, Sidmiyati 45 tahun dan Eka Setyawati 19 tahun. Ketiganya sibuk menjahit dan menempel dengan lem tembak aneka flannel untuk dijadikan rangkaian kisah cerita dalam buku. Dalam sehari penghasilannya Rp. 50.000 sampai Rp. 75.000, karena suaminya bekerja sebagai sopir angkutan bak terbuka yang biasa membawa pasir. Pendapatan suami tidak pasti, kadang narik, kadang tidak ada, kata ibu tiga anak itu.  

Belajar secara otodidak dan melihat bentuk-bentuk gambar di internet, Ade kemudian mengembangkan sejumlah cerita. Ia mulai mengembangkan kisah kumbang koksi yang membantu sesame teman hewannya hingga petualangan ikan si Guppy di lautan lepas. Selain itu, aktivitas mengenal angka dan huruf. Anak-anak mulai dikenalkan apa itu retsleting dan bagaimana fungsinya, kata Ade sambil membuka retsleting pada lemari beruang, lalu mengeluarkan sejumlah pakaian beruang yang bisa dikenakan pada tubuh beruang.


Sumber: Wicaksono, M. (18 Maret 2017). KOMPAS. Buku Inspirasi: Membangun Daya Kreativitas Anak dari Desa Lamuk. Hari Sabtu. Halaman 1. Pada Bagian Amanat Hati Nurani Rakyat.    

0 komentar:

Posting Komentar