22.3.17

RESENSI : PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI

                                                     NEGARA VERSUS FREEPORT




                                                                                                       
OLEH                :       Ningnurani
Nim               :       16.310.410.1146
Fak               :       Psikologi
Universitas Proklamasi’45 Yogyakarta     





                     Mendengar kata " Freport ", pasti yang terbayang di benak kita adalah sebuah perusahaan yang penuh kontroversial di negara ini. Kontroversial karena penuh dengan nuansa kasus dan politik. Dari kasus " PAPA MINTA SAHAM " dan kasus politik yang banyak menjerat dan menyeret para dewan yang terhormat.
                       
                    Ironi negeri ini, kita hanya sebagai bangsa budak bagi negara yang punya kuasa dan punya banyak harta.Entah siapa yang harus bertanggung jawab atas semua keadaan ini ? 

               Saling lempar tanggung jawab, saling mencari kambing hitam adalah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri. Pemborosan dan ketidak efisienan merupakan masalah yang terdapat di dalam sistem industri ( Harrington Emerson  : 1853 - 1931 )  
 
 
                Ketidak berdayaan negara atas ulah Freeport yang arogan dan "banyak maunya", adalah PR- terbesar bangsa ini. Dimana bangsa ini di uji kredibilitasnya. " Peranan pemerintah menjadi semakin besar terutama disebabkan karena , pemerintah harus mengatur hubungan yang timbal balik dengan masyarakat " ( Hukum Wagner " the law of expanding state expenditure " )
 
                    Keresahan, ketidak nyamanan, bahkan ketidak berdayaan sangat dirasakan oleh masyarakat dan karyawan  di sekitar  Freeport. Bagaimana Freeport melakukan intimidasi, kekerasan, dan PHK atas keputusannya yang tidak di setujui oleh mereka. Bangsa ini bagai menghadapi dua bilah sisi mata pisau yang tajam, jika salah menggunkan dan mengambil tindakan akan berakibat fatal bagi semuanya.
 
                  Kebutuhan akan rasa aman (safety  security needs ) misal : dalam kebutuhan akan kebebasan dari segala bentuk ancaman , baik didalam dinas, maupun diluar jam dinas, bebas dari segala macam tidakan. Kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.  ( Teori hirarki kebutuhan maslow )
 
                 Modal manusia sangat berhubungan  dengan ketrampilan pengetahuan yang terkadang pada manusia diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang akan berguna dalam produksi barang,jasa,dan pengembangan pengetahuan lebih lanjut ( Kumar dalam setyo purwanto ( 2013 : )
 
                 Engelbrecht dalam Situmorang ( 2007 ) menyimpulkan bahwa : sumber daya manusia untuk meningkatkan penghasilan individu dan sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dalam bidang pendidikan, memberi peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dimasa mendatang , karena dengan pendidikan , maka para pekerja diharapkan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengoperasikan, mengeksplorasi, dan mengekploitasi sumber daya ekonomi dan memanipulasi modal fisik.
                    
 
                Bangsa dan negara ini harus cepat berbenah, bukan hanya teori yang tidak pernah ada tindakan nyata didalamnya. Kita harus bisa mencetak, menciptakan, menjadi manusia yang ber SDM yang unggul dan berkualitas. Karena hanya dengan cara itu kita bisa menjadi negara yang berkuasa sepenuhnya atas apapun dinegeri tercinta kita ini.
 
                 


sumber tulisan : Oleh SITI MAIMUNAH , Kompas, sabtu, 18 maret 2017
 
                     



0 komentar:

Posting Komentar