30.3.17

RESENSI ARTIKEL JURNAL PSIKOLOGI : " HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN, TOLERANSI SOSIAL, KEAKRABAN DENGAN RASA SESAK DI PEMUKIMAN PADAT PERKOTAAN "




HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN, TOLERANSI, SOSIAL, KEAKRABAN DENGAN RASA SESAK DI PEMUKIMAN PADAT PERKOTAAN



DI SUSUN OLEH : NINGNURANI
NIM                            : 16.310.410.1146
FAKULTAS            : PSIKOLOGI
MATA KULIAH    : PSIKOLOGI UMUM 2         
UNIVERSITAS  PROKLAMASI ’45 YOGYAKARTA


















JUDUL JURNAL                        : HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN,TOLERANSI SOSIAL, KEAKRABAN
DENGAN RASA SESAK DI PEMUKIMAN PADAT PERKOTAAN.
             PENULIS                                  :  INDRA WAHYUDI
                 VOL                                              : 2, 2006, JURNAL PSIKOLOGI
                 ISSN                                             : 1858 – 3970




Yogyakarta, kota kecil yang penuh dengan sejuta pesona, menjadikan orang – orang dari luar daerah, bahkan manca Negara tertarik untuk datang, belajar, dan menetap di kota ini. Juga faktor sistem kekerabatan orang jawa yang bersifat “ extendedfamily “. Hal itulah yang menyebabkan kepadatan, toleransi sosial, dan keakraban yang berpengaruh terhadap terbentuknya rasa sesak penduduk di kota Yogyakarta.
Pada umumnya rasa sesak itu merupakan respon negatif, meskipun dapat pula berupa respon positif. Rasa sesak ini juga bisa dipahami sebagai hilangnya kendali diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Dampak kepadatan terhadap timbulnya rasa sesak menurut teori intensitas kepadatan berawal dari tingkat kesukaan orang terhadap situasi padat ini. Selain tingkat kesukaan pada situasi padat, variable antara lainnya yang mempengaruhi timbulnya rasa sesak adalah faktor personal,sosial, fisik, bahkan budaya ( Gifford,1987,Holohan 1982 Veitch & Arkellin 1995 ).
Menurut teori social comparison dari Festinger ( dalam Feldman, 1985 ), keberadaan tetangga / orang – orang lainnya di pemukiman padat, menbawa dampak positif. Kehadiran orang lain tidak hanya menghadirkan informasi baru yang berguna bagi perkembangan kongnisinya, tetapi juga berguna bagi perkembangan totalitas jati dirinya / self- fulfttiment..


Dampak negative dari mere exposure / seringnya bertemu antara penghuni pemukiman padat selain membuat akrab, juga membuat kebosanan pada subjek terhadap tetengganya. Keakraban juga dapat mengakibatkan presepsi yang berlebihan tentang penerimaan diri orang lain terhadap seseorang. Karena itu keakraban justru sering menyebabkan estimasi yang berlebihan bagi seseorang dalam mempresepsikan dirinya, dan akhirnya hal ini akan menimbulkan “ kesembronoan “ dalam berperilaku.
Rendahnya rasa sesak pada penghuni pemukiman padat di kota Yogyakarta selain disebabkan oleh toleransi sosial, juga ditentukan oleh lima faktor lainnya, yaitu :
1.         Keasrian lingkungan telah mengurangi rasa sesak ( Ancok, 1995 ).
2.       Tersedianya tempat duduk di lorong – lorong rumah para warga .
3.       Penataan perabot yang sesuai telah mengurangi rasa sesak penduduk.
4.       Kegiatan produktif dan menyenangkan telah mengurangi rasa sesak enduduk.
5.       Partisipasi yang dilandasi kerukunan telah mengurangi konflik, dan akhirnya mendorong rendahnya rasa sesak warga.




Kelebihan jurnal ini, adalah :     - mengungkapkan fakta yang sebenarnya dan yang terjadi di kota   Yog
                                                               yakarta ini.
           - Menjadi referensi bagi penduduk kota Yogyakarta tentang keadaan di    sekitarnya, agar lebih peduli dengan kepadatan yang telah terjadi,walaupun kita bukan penduduk asli kota Yogyakarta. 

             Kekurangan jurnal ini , adalah : * Penyusunan dan pengunaan bahasa yang susah dimengerti.
·        Banyaknya kata- kata dan kalimat – kalimat yang diulang – ulang.

             Kesimpulan                                          : “ Dimana bumi di pijak , disitulah langit di junjung “. Sebagai warga asli Yogyakarta apalagi kita sebagai pendatang, kita harus lebih peduli dengan kondisi tempat tinggal kita, menjaga toleransi,saling menjaga kerukunan, dan menyingkirkan rasa ke – egoisan untuk terciptanya lingkungan yang nyaman seperti yang kita inginkan.
 


 




0 komentar:

Posting Komentar