12.1.17

KERETA MAGLE MEMBANGUN KONSENTRASI PESERTA DIDIK



KERETA MAGLE MEMBANGUN KONSENTRASI
PESERTA DIDIK



OLEH :
IRNANINGSIH
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA










KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatannya.  Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya tulis ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini.

Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap diri saya khususnya dan pembaca pada umumnya.


                                                            Yogyakarta,17 Oktober 2016


                                                                          Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Penggunaan alat bantu ajar non digital dalam proses pembelajaran anak PAUD khususnya TK, ternyata mampu memberikan manfaat yang luar biasa kepada peserta didik. Dan bagi pendidik sendiri mampu memberi kepuasan atas keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adanya Alat bantu ajar non digital ternyata mampu menginspirasi anak-anak dan mampu mengasah imajinasi mereka menjadi luar biasa.Anak-anak tidak merasa jenuh dengan model pembelajaran yang guru sajikan, dan mereka tentu lebih faham dengan adanya miniatur benda yang sedang di bicarakan dengan melihat Alat bantu ajar yang ada di depan mereka. Alat bantu ajar non digital pada pembelajaran anak-anak TK lebih akrab di telinga kita dengan sebutan APE atau Alat Permainan Edukatif. Alat permainan edukatif untuk anak TK hendaknya aman, mampu merangsang seluruh aspek perkembangan dan tentunya murah. Alat bantu ajar non digital yang kita buat sendiri kita usahakan semurah mungkin dan mampu membantu pendaur ulangan sampah.Sesuatu yang terbuat dari barang bekas tidaklah buruk, tinggal bagaimana kita mampu mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat untuk kita dan orang lain. Pengalaman yang saya alami, membuktikan bahwa anak-anak lebih tertarik pembelajaran yang menggunakan media atau alat bantu. Dan yang lebih menarik lagi jika anak-anak di libatkan dalam pembuatan alat bantu ajar tersebut.
Berdasarkan permendikbud no 137 bahwa Alat Permainan Edukatif yang di kembangkan untuk AUD hendaknya mencakup seluruh aspek perkembangan AUD dan di harapkan dapat menumbuhkan kreatifitas dan ide-ide cemerlang untuk meminimalisir konsep yang di ciptakan oleh perusahaan pembuat mainan anak-anak yang cukup mahal, dan mampu menumbuhkan karakter pada AUD. APE juga di harapkan mampu menjadi jalan keluar atas ketergantungan AUD
pada televisi dan gadget.

B. Masalah
1. Seberapa menarikkah Alat Bantu Ajar non digital yang kita buat ?
2. Mengapa harus Alat Bantu  Ajar non digital ?




















BAB II
PEMBAHASAN


            Alat bantu ajar non digital yang pernah saya buat sebagai media pembelajaran di kelas adalah Kereta Magle atau Kereta Magnet Listrik. Alat bantu ajar ini menjadi pengalaman yang paling menarik selama saya berkecimpung di dunia pembelajaran anak TK.
            Ketika saya merancang kereta ini, saya punya keyakinan bahwa alat bantu ajar ini akan menarik minat belajar peserta didik. Karena bentuk kereta yang unik dan bahan-bahan yang saya pakai semua merupakan bahan daur ulang , sehingga menambah keyakinan saya bahwa anak-anak akan sangat menghargai hasil karya dari limbah sampah ini. Dan bahkan ketika saya memperlihatkan kereta magle ini kepada peserta didik sebagai bahan diskusi pembelajaran saat tema transportasi, maka yang terjadi adalah antusias anak-anak yang luar biasa. Ekspresi mereka jauh berbeda dengan ketika saya memberikan pembelajaran tanpa alat bantu ajar.
            Kereta magle atau kereta magnet listrik ini menjadi inspirasi buat saya bahwa dengan pengalaman ini maka saya harus menciptakan kembali karya-karya atau alat bantu ajar nondigital lainnya untuk mengasah imajinasi peserta didik.Bentuknya yang menarik mampu memberi kesan penasaran buat anak-anak, terlebih ketika saya memberikan kejutan di dalam setiap gerbong kereta magle ini.
            Kereta magle ini terbuat dari :
1.    Cepuk bekas lulur sebanyak 6 buah
2.    Tali/ benang bangunan sebanyak 1 gulung
3.    Sedotan warna kuning, merah,  biru sebagai warna primer dan hijau
4.    Origami paper sebanyak 6 warna berbeda
Alat bantu ajar yang baik hendaknya mampu merangsang seluruh (enam)
aspek perkembangan, dan alat ajar yang mampu menstimulus ke enam aspek tersebut adalah yang non digital karena yang digital justru tidak mampu memunculkan ke enam aspek tersebut, maka dari itu saya merancang kereta ini dengan memperhatikan ke enam aspek perkembangan anak usia dini khususnya TK. Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang Alat ajar yang telah saya buat dan yang menjadi inspirasi dan pengalaman indah selama saya mengajar :

Alat Bantu Ajar Non Digital
Nama Alat                             : KERETA MAGLE ( KERETA MAGNET LISTRIK)
                                           
1.    Aspek Primer            : Pengembangan Aspek Fisik-Motorik, bahasa
2.    Aspek Sekunder      : kognitif, sosial emosional, Seni, Nilai Agama dan Moral
3.    Bahan Dasar                        : Cepuk bekas lulur, Sedotan, benang ronce, origami paper
4.    Total Biaya                : Rp 5.200
5.    Perincian                   : 1. origami paper/inv         : Rp 1.200,-
                                      2. benang/inventaris        : Rp 1.000,-  
                                      3.Cepuk bekas lulur        :   -
                                      4.Sedotan                           : Rp 3000,-


6.Rancangan                       :
* manfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar anda (wadah bekas lulur sebagai gerbong kereta ) lalu lubangi sisi depan dan belakang nya
* masukkan tali ke dalam sedotan lalu ujung tali masukkan ke sisi depan wadah lulur dan ikat bagian dalam agar tidak lepas lalu sambungkan ujung tali berikutnya ke sisi belakang wadah yang lain hingga terbentuk gerbong kereta. Jika sudah terbentuk gerbong kereta langsung bisa di mainkan oleh ANAK USIA 2-3 untuk merangsang fisik motoriknya.Karena tanpa roda ini.maka di sebut kereta magnet listrik.
* Kita Juga Bisa Menggunakannya untuk anak usia 3-6 tahun
* untuk merangsang Aspek kognitif anak usia 4-6 tahun/ anak TK maka di dalam gerbong kereta dapat kita isi dengan sedotan yang berbeda warna untuk setiap gerbongnya, dan....
* Ajaklah anak membuatnya dengan meminta mereka menempelkan origami paper pada setiap gerbong. Jika gerbong berisi sedotan berwarna merah maka gerbong di balut dengan kertas berwarna merah. Jika gerbong berisi sedotan warna kuning maka balut dengan kertas berwarna kuning.Dan jika gerbong berisi sedotan warna biru maka balut dengan kertas berwarna biru.
* Setelah jadi ajaklah anak memainkannya, dan stimulasi agar semua aspek perkembangan dapat tercapai.

INDIKASI TINGGI RENDAH ASPEK.....
TINGGI           : fisik motorik
                        A.Motorik kasar
Karena APE ini untuk di mainkan, maka Aspek yang memiliki kemungkinan besar   muncul tanpa kita stimulasi adalah Fisik motorik, Dimana anak akan tertarik untuk memainkannya saat melihat Kereta Magley Ini.
B.Motorik Halus ( anak kita ajak meronce sedotan yang ada di dalam gerbong )
C.Bahasa, ketika kita menyajikan Alat bantu ajar no digital ini, maka kemampuan bahasa anak akan sangat berkembang pesat, karena mereka sangat penasaran dengan apa yang di angkut oleh sang kereta.
RENDAH       : 1. Kognitif
a.    Aspek ini akan muncul jika kita menstimulasi dengan pertanyaan konsep ukuran besar kecil melalui ukuran gerbong.
b.    Menstimulasi dengan konsep warna, karena pada usia 4-6 tahun AUD sudah mampu mengenal beberapa warna setidaknya warna primer ( merah, biru, kuning )
c.    Konsep ukuran panjang pendek, melalui ukuran tali yang berbeda
d.    Dan Konsep mengenal pola ABCD-ABCD
 2. Nilai Agama Dan Moral
a. Baca basmalah ketika akan membuat dan memainkannya
b. Alhamdulillah....kita punya mainan baru
c. Kita bisa menanyakan pada anak.... Kereta ini buatan siapa.....umumnya anak usia 3-4 bisa menjawab “orang / manusia “
lalu kita tanya siapa yang menciptakan manusia.....beberapa anak mampu menjawab Tuhan/Allah
3. Seni ( ketika memainkan kereta ini ajaklah anak menyanyikan lagu kereta api) selain itu hasil karya ini juga merupakan seni kreatifitas.
4.Sosial Emosional
Kereta yang kita buat hanya 1 ini bertujuan untuk menstimulasi sosial emosional anak agar mampu bersikap toleransi, berbagi, bersabar saat ingin memainkannya. Sehingga tanpa anak sadari kita telah membentuk perilaku sosial emosionalnya.



5. bahasa
Saat kita menstimulasi aspek kognitif, motorik halus, seni, nilai agama dan moral kita telah menstimulasi aspek bahasa juga dengan berkomunikasi.
Jika kita amati dengan baik ternyata Alat Bantu ajar nondigital mampu menstimulus seluruh aspek perkembangan AUD dan lebih menarik bagi peserta didik ketimbang alat ajar digital. Karena Alat ajar digital hanya monoton menggunakan kemampuan mata untuk melihat bukan olah fisik.
            Selain itu secara tidak sadar kita telah menanamkan pada anak-anak kita untuk mencintai bumi kita melalui mencintai lingkungan dengan mendaur ulang sampah. Dan kita juga mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak bahwa sesuatu yang menarik dan asyik tidaklah harus mahal.
            Alat Bantu Ajar non digital yang saya buat ini memberikan pengalaman yang luar biasa kepada saya bahwa ketika sesuatu yang seharusnya menjadi penghuni bak sampah, saat kita daur ulang mampu memberi efek atau dampak luar biasa terhadap peserta didik. Mereka sangat antusias dan menikmati permainan Alat Bantu Ajar non digital ini.












KESIMPULAN

Alat bantu ajar sangat mendukung proses pembelajaran di kelas maupun di luar ruangan.

Alat bantu ajar non digital lebih menarik di banding alat bantu ajar digital karena alat bantu ajar non digital mampu menstimulus semua aspek perkembangan.

Alat bantu ajar yang baik tidak harus mahal.





















DAFTAR PUSTAKA

Permen 137 tahun 2014 tentang standar nasional PAUD

0 komentar:

Posting Komentar