KERETA MAGLE MEMBANGUN KONSENTRASI
PESERTA DIDIK
OLEH :
IRNANINGSIH
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Karya tulis ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar proses pembuatannya. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya tulis ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya
tulis ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap diri saya
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta,17
Oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Penggunaan alat bantu ajar non digital dalam proses pembelajaran
anak PAUD khususnya TK, ternyata mampu memberikan manfaat yang luar biasa
kepada peserta didik. Dan bagi pendidik sendiri mampu memberi kepuasan atas
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adanya Alat bantu ajar non digital
ternyata mampu menginspirasi anak-anak dan mampu mengasah imajinasi mereka
menjadi luar biasa.Anak-anak tidak merasa jenuh dengan model pembelajaran yang
guru sajikan, dan mereka tentu lebih faham dengan adanya miniatur benda yang
sedang di bicarakan dengan melihat Alat bantu ajar yang ada di depan mereka.
Alat bantu ajar non digital pada pembelajaran anak-anak TK lebih akrab di
telinga kita dengan sebutan APE atau Alat Permainan Edukatif. Alat permainan
edukatif untuk anak TK hendaknya aman, mampu merangsang seluruh aspek
perkembangan dan tentunya murah. Alat bantu ajar non digital yang kita buat
sendiri kita usahakan semurah mungkin dan mampu membantu pendaur ulangan
sampah.Sesuatu yang terbuat dari barang bekas tidaklah buruk, tinggal bagaimana
kita mampu mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat untuk kita
dan orang lain. Pengalaman yang saya alami, membuktikan bahwa anak-anak lebih
tertarik pembelajaran yang menggunakan media atau alat bantu. Dan yang lebih
menarik lagi jika anak-anak di libatkan dalam pembuatan alat bantu ajar
tersebut.
Berdasarkan permendikbud no 137 bahwa Alat
Permainan Edukatif yang di kembangkan untuk AUD hendaknya mencakup seluruh
aspek perkembangan AUD dan di harapkan dapat menumbuhkan kreatifitas dan
ide-ide cemerlang untuk meminimalisir konsep yang di ciptakan oleh perusahaan
pembuat mainan anak-anak yang cukup mahal, dan mampu menumbuhkan karakter pada
AUD. APE juga di harapkan mampu menjadi jalan keluar atas ketergantungan AUD
pada televisi dan gadget.
B. Masalah
1. Seberapa menarikkah Alat Bantu Ajar
non digital yang kita buat ?
2. Mengapa harus Alat Bantu Ajar non digital ?
BAB II
PEMBAHASAN
Alat bantu ajar non digital yang pernah saya buat sebagai media
pembelajaran di kelas adalah Kereta Magle atau Kereta Magnet Listrik. Alat
bantu ajar ini menjadi pengalaman yang paling menarik selama saya berkecimpung
di dunia pembelajaran anak TK.
Ketika
saya merancang kereta ini, saya punya keyakinan bahwa alat bantu ajar ini akan
menarik minat belajar peserta didik. Karena bentuk kereta yang unik dan
bahan-bahan yang saya pakai semua merupakan bahan daur ulang , sehingga
menambah keyakinan saya bahwa anak-anak akan sangat menghargai hasil karya dari
limbah sampah ini. Dan bahkan ketika saya memperlihatkan kereta magle ini
kepada peserta didik sebagai bahan diskusi pembelajaran saat tema transportasi,
maka yang terjadi adalah antusias anak-anak yang luar biasa. Ekspresi mereka
jauh berbeda dengan ketika saya memberikan pembelajaran tanpa alat bantu ajar.
Kereta
magle atau kereta magnet listrik ini menjadi inspirasi buat saya bahwa dengan
pengalaman ini maka saya harus menciptakan kembali karya-karya atau alat bantu
ajar nondigital lainnya untuk mengasah imajinasi peserta didik.Bentuknya yang
menarik mampu memberi kesan penasaran buat anak-anak, terlebih ketika saya
memberikan kejutan di dalam setiap gerbong kereta magle ini.
Kereta
magle ini terbuat dari :
1. Cepuk bekas lulur sebanyak 6 buah
2. Tali/ benang bangunan sebanyak 1 gulung
3. Sedotan warna kuning, merah, biru sebagai warna primer dan hijau
4. Origami paper sebanyak 6 warna berbeda
Alat bantu ajar yang baik hendaknya mampu merangsang seluruh (enam)
aspek perkembangan, dan alat ajar yang
mampu menstimulus ke enam aspek tersebut adalah yang non digital karena yang
digital justru tidak mampu memunculkan ke enam aspek tersebut, maka dari itu
saya merancang kereta ini dengan memperhatikan ke enam aspek perkembangan anak
usia dini khususnya TK. Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang Alat ajar
yang telah saya buat dan yang menjadi inspirasi dan pengalaman indah selama
saya mengajar :
Alat Bantu Ajar Non Digital
Nama Alat : KERETA MAGLE ( KERETA MAGNET
LISTRIK)
1.
Aspek Primer : Pengembangan Aspek
Fisik-Motorik, bahasa
2.
Aspek Sekunder : kognitif, sosial emosional, Seni,
Nilai Agama dan Moral
3.
Bahan Dasar : Cepuk bekas lulur,
Sedotan, benang ronce, origami paper
4.
Total Biaya : Rp 5.200
5.
Perincian : 1. origami paper/inv : Rp 1.200,-
2. benang/inventaris : Rp 1.000,-
3.Cepuk bekas lulur : -
4.Sedotan :
Rp 3000,-
6.Rancangan :
* manfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar anda (wadah
bekas lulur sebagai gerbong kereta ) lalu lubangi sisi depan dan belakang nya
* masukkan tali ke dalam sedotan lalu ujung tali masukkan ke
sisi depan wadah lulur dan ikat bagian dalam agar tidak lepas lalu sambungkan
ujung tali berikutnya ke sisi belakang wadah yang lain hingga terbentuk gerbong
kereta. Jika sudah terbentuk gerbong kereta langsung bisa di mainkan oleh ANAK
USIA 2-3 untuk merangsang fisik motoriknya.Karena tanpa roda ini.maka di sebut
kereta magnet listrik.
* Kita Juga Bisa Menggunakannya untuk anak usia
3-6 tahun
* untuk merangsang Aspek kognitif anak usia 4-6
tahun/ anak TK maka di dalam gerbong kereta dapat kita isi dengan sedotan yang
berbeda warna untuk setiap gerbongnya, dan....
* Ajaklah anak membuatnya dengan meminta mereka
menempelkan origami paper pada setiap gerbong. Jika gerbong berisi sedotan berwarna
merah maka gerbong di balut dengan kertas berwarna merah. Jika gerbong berisi
sedotan warna kuning maka balut dengan kertas berwarna kuning.Dan jika gerbong
berisi sedotan warna biru maka balut dengan kertas berwarna biru.
* Setelah jadi ajaklah anak memainkannya, dan
stimulasi agar semua aspek perkembangan dapat tercapai.
INDIKASI TINGGI RENDAH ASPEK.....
TINGGI :
fisik motorik
A.Motorik
kasar
Karena APE ini untuk di mainkan, maka Aspek yang memiliki
kemungkinan besar muncul tanpa kita
stimulasi adalah Fisik motorik, Dimana anak akan tertarik untuk memainkannya
saat melihat Kereta Magley Ini.
B.Motorik Halus ( anak kita ajak meronce sedotan yang ada di
dalam gerbong )
C.Bahasa, ketika kita menyajikan Alat bantu ajar no digital
ini, maka kemampuan bahasa anak akan sangat berkembang pesat, karena mereka
sangat penasaran dengan apa yang di angkut oleh sang kereta.
RENDAH :
1. Kognitif
a.
Aspek ini akan
muncul jika kita menstimulasi dengan pertanyaan konsep ukuran besar kecil
melalui ukuran gerbong.
b.
Menstimulasi dengan
konsep warna, karena pada usia 4-6 tahun AUD sudah mampu mengenal beberapa
warna setidaknya warna primer ( merah, biru, kuning )
c.
Konsep ukuran
panjang pendek, melalui ukuran tali yang berbeda
d.
Dan Konsep mengenal
pola ABCD-ABCD
2. Nilai Agama Dan Moral
a. Baca basmalah ketika akan membuat dan memainkannya
b. Alhamdulillah....kita punya mainan baru
c. Kita bisa menanyakan pada anak.... Kereta ini buatan
siapa.....umumnya anak usia 3-4 bisa menjawab “orang / manusia “
lalu kita tanya siapa yang menciptakan manusia.....beberapa anak
mampu menjawab Tuhan/Allah
3. Seni ( ketika memainkan
kereta ini ajaklah anak menyanyikan lagu kereta api) selain itu hasil karya ini
juga merupakan seni kreatifitas.
4.Sosial Emosional
Kereta yang kita buat hanya 1 ini bertujuan untuk menstimulasi
sosial emosional anak agar mampu bersikap toleransi, berbagi, bersabar saat
ingin memainkannya. Sehingga tanpa anak sadari kita telah membentuk perilaku
sosial emosionalnya.
5. bahasa
Saat kita menstimulasi aspek kognitif, motorik halus, seni, nilai
agama dan moral kita telah menstimulasi aspek bahasa juga dengan berkomunikasi.
Jika kita amati dengan baik ternyata Alat
Bantu ajar nondigital mampu menstimulus seluruh aspek perkembangan AUD dan
lebih menarik bagi peserta didik ketimbang alat ajar digital. Karena Alat ajar
digital hanya monoton menggunakan kemampuan mata untuk melihat bukan olah
fisik.
Selain
itu secara tidak sadar kita telah menanamkan pada anak-anak kita untuk
mencintai bumi kita melalui mencintai lingkungan dengan mendaur ulang sampah.
Dan kita juga mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak bahwa
sesuatu yang menarik dan asyik tidaklah harus mahal.
Alat
Bantu Ajar non digital yang saya buat ini memberikan pengalaman yang luar biasa
kepada saya bahwa ketika sesuatu yang seharusnya menjadi penghuni bak sampah,
saat kita daur ulang mampu memberi efek atau dampak luar biasa terhadap peserta
didik. Mereka sangat antusias dan menikmati permainan Alat Bantu Ajar non
digital ini.
KESIMPULAN
Alat bantu ajar sangat mendukung proses
pembelajaran di kelas maupun di luar ruangan.
Alat bantu ajar non digital lebih menarik
di banding alat bantu ajar digital karena alat bantu ajar non digital mampu
menstimulus semua aspek perkembangan.
Alat bantu ajar yang baik tidak harus
mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Permen 137 tahun 2014 tentang standar
nasional PAUD
0 komentar:
Posting Komentar