oleh : naufalafif |
SUBUH
Sebisa mungkin aku menjadi matahari
Mengitari gunung sambil merenung
lahir dari bongkahan batu
Yang kau lipat diingatanku
Kelak akan aku rangkul tubuhmu yang
rapuh
Ku baluti dengan darah, tanah, dan air
mata
Agar sehabis hujan tak ada lagi tangisan
Mengingatkan kenangan akan suatu saat di
dalam nisan
Aku sendirian
Rayap, kadal, cacing tanah, bahkan ular
Tiba-tiba menyapa
Hening seketika
Astagfirullah
Aku nelangsa lantaran pagi
Yang kau hisap hingga malam
Subuh itu menjadi saksi bahwa aku adalah
laki-laki
Dan tubuhmu tidak lagi mati
Kledokan,
5-01-2017
0 komentar:
Posting Komentar