nama:Rinna trisnaningsih
prodi psikologi semester 1
Keceriaan
wanita adalah dimana ada seorang yang selalu ada di sampingnya, menjaganya dan
selalu melindungi mereka setiap saat dalam situasi duka maupan suka. Hal ini di
alami oleh Diana fransiska wati ( Nama samaran). Diana biasanya di panggil
siska. Siska adalah pribadi yang sangat pintar bergaul, ramah, bertanggung
jawab, pandai dan nilai tambahannya adalah siska adalah gadis yang cantik
rupawan. Dengan tubuh yang tinggi, berat badan yang proporsional, kulit nya
kuning langsat. Banyak lelaki yang jatuh hati kepadanya. Siska merupakan
pengantin baru dengan usia pernikahan 3
bulan yang lalu. Dia menikah dengan seorang pria yang rupawan bernama Ibrahim (
nama samaran). Suami siska biasanya di panggil mas baim. Umur siska dengan
suami terpaut 1 tahun, lebih tua siska yaitu 25 th, sedangkan suaminya 24
tahun.Ujung perkenalan sampai tahap pernikahan mereka cukup terbilang sangat
singkat. Hanya 5 bulan proses mereka mengenal pribadi masing-masing.Dalam ruang
tamu terlihat siska sedang sendirian terduduk di kursi sofa warna merah maron.
Kepala nya tersandar di bahu kursi yang empuk untuk merelaksasikan tubuh yang
sedang penat.
Baim : Dik siska,,,,,, kenapa dirimu terlihat agak kurang gembira ?
Apakah pernikahan ini yang membuat mu sedih? Apakah dirimu belum bisa menerima
aku sepenuhnya?? Aku tahu , jika diriku terbilang singkat untuk melamarmu.
Apakah ini menjadi kesedihanmu selema ini dik ?
Siska : Sungguh tidak
mas,,,,,, diri mu adalah lelaki yang sanggat baik, bagaimana tidak bahagianya
jika aku sudah mendapatkan cintamu, aku hanya teringat akan sosok diri mas
terhadap mantan kekasihku yang dulu.
Baim :
Apa yang membuat mu begitu yakin jika aku menjadikan bayangan di kehidupan masa
lalu mu dik ?
Siska :
Mas baim begitu baik, pengertian dan dewasa seperti dia mas.
Baim :
Andai aku boleh tahu siapa orang tersebut yang beruntung mencuri hati istri ku.
Siska :
Jangan salah paham dulu mas,,,,,, akan ku ceritakan. Aku sudah hapus masa lalu
ku ketika mas berucap untuk menikahi aku.
Baim :
Terus mengapa adik menangis ? Apakah dia melukai perasaan adik?
Siska :
Aku tak ingin cerita tentang dia, jika aku cerita nantinya akan membuat cemburu
mas,,,, aku harus menghargai mas baim.
Baim :
Alangkah bahagianya jika aku bisa menjadi pelipur lara mu dik, Insyaallah saya
tidak akan cemburu. Coba ceritakan.
Sebelum mas melamar aku atau
meminang aku, sempat aku mempunyai seorang yang special di hati aku, nama nya
mas indra yudatama, dia adalah seorang tentara militer angkatan darat, dia
masih umur 22 tahun, dia sangat baik seperi mas baim, sopan, menghargai wanita,
berbeda dengan lelaki yang lain yang pernah aku kenal dulu saat saya masih
pacacaran dengan mantan ku. Kita kenal pertama di dunia maya. Dia merupakan
prajurit infantry dengan pangkat sertu( sersan satu )lulusan bintara TNI AD
liting 64. Dia selalu memperhatikan diriku dan memanggilku dengan sebutan adik.
Walaupun usia di antara kita terpaut 3 tahun. Entah kenapa hati kita sama-sama
cocok. Suatu ketika mas indra mengajak ku ketemuan yang pertama kali di sebuah
restoran di banyu biru dekat mataram selatan.
Indra : Dik siska ya?
Siska : Iya mas,,,,, kamu mas indra ??
Indra :Ya perkenalkan saya indra. Senang berkenalan dengan kamu dik.
Ternyata wajah mu lebih cantik aslinya dari pada di foto yang adik kirimkan
lewat whatsapp mesangger atau WA.
Siska : Senang bertemu mas juga,,,, Mas kenapa masih pakai pakaian
tentara ?
Indra : Oh iya…… maaf dik,,,,, saya lupa mengatakan kepada dirimu. Saya
sebenarnya ingin sekali bersama adik lebih lama, namun apa daya ku dik, saya
seorang abdi Negara yang harus siap atas semua perintah dari Negara. Pertemuan
pertama ini sekalian ucap pamitan mas kepada mu.
Siska : Lho…… mas kan baru pulang cuti kemarin, kenapa harus dinas
kembali ke Kalimantan ? apa maksdudnya mas ??
Indra : Begini dik,,,,, memang betul mas cuti 1 minggu, tetapi tiba-tiba
atasan memberi perintah untuk menjadi personil untuk di perbantukan di libanon.
Siska : Oh iya mas,,,,,, saya mengerti. Semoga perjalanan mu di
lindungi oleh yang maha kuasa.
Indra : Terima kasih dik,,,,,,,, atas doa mu……..
Mas pamit mau berangkat dinas di luar. Saya janji akan memberi mu kabar selalu
saat mas di libanon.
Saat itulah pertemuan yang
menjadi pilu siska,,,,,,,,Hati bagai tersambar petir, tangisan menetes begitu
saja membasahi wajah manis siska saat mengantarkan indra ke batolion infantry
di daerah semarang untuk berangkat bersama rombongan tentara menuju ke libanaon.
Tetesan air mata yang tidak bisa di tahan oleh siska begitu menyiksa. Entah
kenapa baru pertama berjumpa dengan dia sudah seperti orang yang sudah lama
berjumpa. Selama 1 tahun tugas di libanon mas indra selalu memberi kabar dengan
siska, komunikasi itu tetap berlanjut walaupun jarak memisahkan mereka.
Mas
indra : Selamat malam adik ku terkasih
siska
Siska : Malam mas,,,, apa kabar dirimu
disana? Sudah lama kita tidak berjumpa. Pasti sudah betah disana, dikerubuti
wanita-wanita cantik. Pasti ada yang suka sama mas indra yang begitu tampan.
Indra : Benar kah begitu dik?? Asyiik berarti
mas cakep donk. Tapi mas tidak tertarik dengan wanita disini dik. Teralu cantik
mereka mana ada yang mau sama mas yang jelek seperti ini. Hanya dik siska yang
ngomong kalau mas ini tamapan.
Siska : Mas sudah betah kah disana ?? apakah
tidak merindukan tanah air ? terutama keluarga mas di jawa.
Indra : Oh iya dik,,,,, saya ingin
menyampaikan jika besok lusa mas akan balik ke Kalimantan dan akan di
perintahkan untuk di mutasi di bagian terpencil di Kalimantan.
Siska : Lho…..berarti mas gak di semarang
lagi ??
Keesokan lusa nya, tiba-tiba
tlakson berbunyi, dari arah samping kanan gang di rumah siska. terdengar suara
motor yang semakin jelas. Di bukanya jendela kamar tidur siska, kemudian dia menoleh
kearah sumber suara tersebut, di lihatnya sepeda motor berwarna merah merk
vixion yang di kendarai seorang pria yang tak lain adalah indra. Dengan cepat
langkah siska menghampiri indra.
Siska : Ya Tuhan,,,,,, mas indra sudah
sampai sini ? kenapa tidak bilang jika sudah sampai jawa, kan biar saya jemput
ke bandara.
Indra : wah tidak di persilahkan masuk dulu
nieh ?
Siska : iya mas, silahkan masuk. Saya
ambilkan minuman dan cemilan pisang goring selagi hangat.
Indra : Mantap sekali,,,,,, pasti beruntung
jika besok yang mendapatkan adik siska nih,,, sudah cantik, pinter masak lagi.
( Sembari memakan pisang goreng )
Siska : Makan lagi mas,,,,, di habiskan
Indra ; Sudah kenyang saya dik, kalau sudah
melihat dik siska. Maksud kedatangan ku dik,, aku ingin berterus terang
mengenai perasaan ku terhadap dik siska. Jujur saja saya sudah cocok sama adik,
dan ingin dik siska menjadi pacar mas,,,,,, sebelum mas brtugas ke Kalimantan
dik,,,,, aku ingin kepastian adik.
Dari situ, kedua mata siska
berkaca-kaca, harapan yang selama ini di harapkan ternyata kesampaikan. Hati
siska sangat riang gembira melihat ucapan dari seorang yang ada di hati nya
menyatakan cinta. Karena perasaan yang sama jika siska sangat mencintai dia,
akhirnya mereka berdua resmi berpacaran. Namun kisah itu menjadi kehampaan
ketika orang tua siska selalu mempertanyakan apakah indra serius kepada siska.
Orang tua siska berharap jika indra mau menikah dengan siska berarti memang ada
keinginan keseriusan. Lagubutiran debu yang menjadi lirik nada dering handphone
siska bordering. Kemudian siska mengambil hp nya dan mengangkat panggilan
tersebut.Terdengar suara bas yang sangat kental dengan suara yang pernah di
dengar oleh siska setiap hari. Suara telpon tersebut dari indra pacar siska.
Indra : Hallo dek, gimana kabar nya,,, mas sangat
kangen sama bidadari satu ini
Siska : ah,,,, mas indra gombal. Mas….. aku mau Tanya, mas indra itu
serius tidak membina hubungan dengan ku ?
Indra : Jangan di Tanya lagi dik,,,, pasti adik sudah tau jawabannya.
Mas itu serius dengan adik, dan berharap adik menjadi ibu untuk anak-anak ku
nanti.
Siska : Aku percaya sama mas,,,, tapi kapan mas mau menikahi ku, di
usia berapa ?
Indra : Jujur dik,,,, aku saat ini belum ada rencana menikah, kita
jalani aja dulu, sebab rencana menikah ku di umur 26 tahun dik. Sabar lah
menanti, pasti mas akan meminang mu.
Hubungan siska dengan indra
berlangsung sudah menginjak usia hampir tahun. Orang tua siska, pak bambang dan
bu ratih berharap sekali jika anak ketiganya menikah. Siska merupakan anak
terakhir dari 3 bersaudara. Saudara pertama siska bernama mbak maya sudah
menikah dengan seorang pelayaran, sedangkan saudara laki-laki bernama mas
wahidin yang sudah berkeluarga mendapatkan seorang perawat dan sudah di
karuniai seorang putra. Bagaimana tidak khawatirnya orang tua siska, dimana
anak perawan nya sudah berusia 25 th masih membujang. Seharusnya di usia
seperempat abad siska sudah mempunyai seorang suami. Di senja sore keluarga
besar siska berkumpul di halaman rumah. Menikmati indahnya langit yang berubah
menjadi gelap di terangi dengan bintang-bintang menghiasi langit.
Pak bambang : siska,,,, kamu tuh sudah 25 tahun, apa kamu
tidak ada rencana menikah ? Pacar mu
masih sama indra kan ? Kapan dia melamarmu?
Siska : Iya pak,,,,,, saya masih sama
mas indra, sebenernya saya juga mau menikah pak,,,, namun mas indra nya mau
menikahi saya saat dia usia 26 tahun, sekarang mas indra masih 22 tahun pak.
Saya bingung jika mendesak mas indra untuk segera melamar saya.
Ibu Ratih : Lha kamu lho sis,,,,, nikah itu tidak
usah menunggu, kalau sikapnya indra seperti itu tinggalkan saja. Cari pria yang
sudah siap berumah tangga. Ingat umur mu sudah 25 tahun. Nanti di gunjing sama
tetangga di kira kamu itu tipe cewek pemilih, hingga jadi perawan tua tidak laku-laku.
Kamu tahu bulek yuli kan?? Dia itu sudah berumur 86 tahun sampai tua dia masih
sendiri tidak ada yang mengurus, jadi perawan tua sampai tutup usia.
Siska : iya bu,,,,,,,saya juga ingin segera
menikah. Tapi calon nya itu belum memberi kepastian.
Ibu ratih : Lha diri mu itu punya kenalan pria
lagi selain indra tidak ?? sama yang lain saja.
Siska : Bagaimana perasaan mas indra kalau
saya melakukan hal tersebut bu ?? saya tidak ingin melukai hati mas indra. Saya
sangat mencintai dia bu,,,,pak,,,,,
Dalam perbincangan tadi sore, siska
tidak bisa tertidur dengan pulas, hatinya gundah gelisah mengingat perkataan
orang tuanya yang ingin siska segera menikah. Hatinya galau tidak karuan. Dia
merasa ada yang kurang pada dirinya. Siska merenung sesaat. Apakah aku tidak
pantas berbahagia ?? mengapa teman-teman ku mendapatkan pasangan yang baik
sesuai criteria. Apakah saya kurang bersyukur?? Kata-kata itu selalu mencul di
relung hati siska. Sebab siska merasa bahwa dirinya sudah dinilai cukup untuk
berumah tangga. Gelar S2 pendidikan bahasa inggris lulusan UGM telah di
raihnya, pekerjaan mapan sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta
telah di pegangnya. Dia merasa kalah dengan takdirnya. Siska selalu
membandingkan temannya SD bernama ulfa, dimana ulfa yang wajahnya di bawah
standar bisa mempunyai suami lulusan akpol. Ulfa menikah di usia 20 tahun hanya
tamatan Sma, dan suami ulfa yang lulusan akpol lulusan sarjana hukum dan usia
suami ulfa 24 tahun. Siska berfikir jika Tuhan itu tidak adil terhadapnya.
Udara malam yang dingin sangat di
rasakan oleh siska, jendela kamar tidur siska di biarkan terbuka untuk melihat
keelokkan langit di malam hari. Siska mengambil ponsel nya di saku jaket
berwarna ungu. Ada pesan dari indra yang berisikan menanyakan kabar. Siska
selalu berkomunikasi dengan indra, baik dengan chat, bbm, video call, tepon.
Dimana indra di Kalimantan dalam pengabdianya.
Dalam heningnya malam, mas baim yang
sudah mendengar kisah istrinya siska sesaat langsung meneteskan air mata.
Karena terharu mendengar kisah cinta mantan pacarnya yang saat ini menjadi
wanita nomor satu di hatinya yaitu istrinya siska. Air mata baim sudah tidak
bisa di bendung.
Baim : Lalu kenapa kamu bisa menerima lamaran ku dik ? jika kamu masih
cinta dengan indra itu ?
Siska : Aku merima lamaran mu sebab mas baim adalah adik tingkat saya
sewaktu SMA, aku sudah tahu karakter dan sifat mas.
Baim : lalu bagaimana kisah mu selanjutnya saat kau mengatakan ingin
menikah dengan ku, apakah indra marah??
Siska : Saat aku menerima lamaran mu, saat itu juga aku memberi kabar
ke mas indra jika aku akan menikah. Dulu memang saya ragu menerima lamaran mas
baim, tapi saat saya menelpon mas indra. Aku sudah tau jawabannya jika aku
harus di takdirkan dengan mas baim bukan sama mas indra
Ketika
cinta itu terhalang dengan gelombang yang sangat tidak bisa dilalui, buat apa
aku memperjuangkan cinta. Sempat aku berkata sama indra.
Siska :Mas indra… semisal ada seorang pria yang
melamarku, bolehkah aku menerimanya?
Indra : Terus bagaimana perasaan ku ?? jujur saja apakah ada seorang
pria yang ingin mempersuntingmu ?
Siska : Ya….
Indra : Siapa dia?
Siska : seorang TNI juga dinas di madiun. Aku ingin menikah dengan mas
indra. Apakah bisa mas indra mempersuntingku di usia mas indra 24 tahun??
Indra : Maaf dik saya tetap ingin menikah di usia 26 tahun. Dik apakah
silaturahmi kita hilang?? Saya tidak mau mengganggu diri mu sebagai istri
sesama TNI.
Siska : saya masih akan bersilaturahmi sebagai saudara umat Tuhan mas
Indra : Saya tidak bisa dik.
Tut,,,,,tut,,,,,,, suara panggilan
di telpon oleh mas indra
Pagi yang cerah mencerahkan dunia.
Mengawali kegiaatan yang penuh dengan semangat. Setelah mendengar cerita
istrinya siska. Mas baim langsung memeluk istrinya dengan dekapan yang penuh
dengan kehangatan.
Baim : Aku tahu cinta mu sangat tulus kepada ku, namun percayalah dik
aku mencintai mu setulus hati, jangan memandang pangkat ku yang hanya seorang
TNI AD berpangkat tamtama, aku aikkan menjaga mu, menyayangi mu. Walau kau
belum sepenuhnya bisa mencintai ku. Aku tahu cinta itu perlu proses dan
perjuangan. Kita di satukan dalam ikatan tali pernikahan. Aku tak mau
pernikahan kita hancur. Dik jika kamu bersedih seperti ini, aku rela melepasmu.
Siska : Aku sudah mencintai mas sepenuhnya. Tiada ragu. Jangan
menceraikan aku mas,,,,,,sungguh tiada rasa lagi aku sama mas indra. Aku
bersedih karena aku belum minta maaf langsung bertemu dengan mas indra.
Baim : Boleh kah aku beretmu dengan indra bersama mu ?? aku tidak akan
cemburu, sebab kau sudah menjadi milikku. Aku tahu sifat kejujuran mu.
Siska
dan baim menuju asrama TNI AD di perbatasan wilayah Malaysia. Mereka berdua
hanya ingin mengungkapkan rasa yang ada di hati masing-masing.
Siska : Mas indra,,,,, aku bersam suami ku mas baim ingin
bersilaturahmi sebagai saudara, dulu mas pernah berkata saat awal chat
perkenalan kita, seandai nya saya tidak berjodoh dengan mas indra, kita tetap
menjalin silaturahmi, dan aku meminta maaf karena tidak bisa menjadi istri mu.
Indra : Aku maklumi itu dik, kamu jauh –jauh sampai kesini sudah cukup
bagi ku. Takdir itu tidak bisa di tebak, mungkin memang kita di takdirkan
sebagai saudara. Aku memang pengecut tidak bisa menjadi imammu, karena saya
belum siap berumah tangga. Tapi aku lihat suami mu itu layak dan pantas menjadi
imammu. Aku berpesan kepada diri mu mas baim. Jaga siska baik-baik jangan
pernah sakiti dia. Sebab siska sudah menjadi adik angkat ku mulai sekarang.
Walau umur mudaan saya.
Baim : Baiklah mas,,,,, saya berjanji.
Saat itulah sampai sekarang siska dengan baim hidup
berbahagia, mereka di karunia 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Sekarang
usia siska( samaran) berusia 56 tahun, sedang mas baim 55 tahun. Sumber: curhatan dari bulek s asal madiun.
0 komentar:
Posting Komentar