Oleh Nurul Hidayah
Fakultas Psikologi
Hari ini, aku sadar bahwa sehebat-hebatnya
aku sebagai penonton aku tetap tidak bisa apa-apa
Terlebih aku tidak akan merubah apapun.
Aku hanya bisa meneriaki, tetapi
dibelakang.
Hanya mengkritik, tapi takkan terdengar.
Hanya bisa sok pintar dengan komentar
mengkritisi yang sama sekali tidak merubah apapun.
Juga seringkali, memilih diam. Bersembunyi
diantara kerumunan penonton lain, tidak terlihat. Maksudku, tidak mau terlihat.
Ingin terlihat baikbaik saja,
menyembunyikan ketidaktauan.
Memang, lebih menyenangkan menanggung
penasaran, daripada bakal cemoohan.
Bayang-bayang tatapan pandai yang menyudut
pada si tidak tau apa-apa ini terlalu menakutkan
Haha lihatlah,
Betapa pengecutnya sibodoh ini
Melawan bayang-bayang saja takutnya
membikin mati
Padahal siapa tahu, mereka tertarik dan
mengajak debat
Lebih memilih tidak malu karena tidak tau
Daripada malu untuk tau sesuatu
And now i know that,
Seburuk-buruknya menjadi pemain
Akan lebih baik,
Karena setidaknya berani merubah diri
sendiri
0 komentar:
Posting Komentar