25.10.16

RESENSI ARTIKEL : TANGAN JAHIL KOTORI SSA

RESENSI ARTIKEL : TANGAN JAHIL KOTORI SSA

WAHYU RELISA NINGRUM

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

        Vandalisme merupakan tindakan mencorat coret, merusak fasilitas umum. Stadion Sultan agung (SSA) kerap dijadikan aksi vandalisme, yang rata-rata para pelakunya adalah remaja. Aksi yang dilakukan seperti, mencorat coret pagar masuk stadion dan pintu-pintu masuk stadion. Tidak hanya itu stadion juga menjadi tempat untuk bermesraan dan tempat minum-minuman keras, sehingga fungsi stadion tidak berjalanan sebagaimana mestinya.
Stadion Sultan Agung diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X bertepatan saat acara pembukaan PORDA DIY IX-Bantul tanggal 24 Juni 2007. SSA sudah digunakan untuk menggelar pertandingan sepakbola baik lokal Bantul maupun pertandingan Kompetisi Liga Indonesia sejak tahun 2005.
Aksi vandalisme kerap dilakukan pada malam hari, saat petugas keamanan stadion lengah. Apalagi adanya kemudahan warga dalam mengakses (masuk ke dalam) stadion telah memudahkan para pelaku bebas berkeliaran untuk merusak fasilitas publik ini.


Hal positif yang dapat diambil dari artikel antara lain Kantor Pemuda dan Olahraga Bantul yang akan mengajak komunitas di Kabupaten Bantul untuk peduli dalam menjaga stadion dari aksi vandalisme dan menganggarkan pengecatan serta pembersihan melalui APBD tahun 2017.
Kritik terhadap artikel ini adalah tidak dijelaskan hal-hal yang menyebabkan para pelaku, khususnya remaja melakukan aksi vandalisme di Stadion Sultan Agung, tidak dijelaskan keefektifan dari tindakan pembinaan terhadap pelaku vandalisme dan peran petugas keamanan  (satpam) dalam upaya mencegah aksi vandalisme.

Sumber : Tribun Jogja, 27 September 2016. Halaman 5

0 komentar:

Posting Komentar