9.10.16

RESENSI ARTIKEL : PENGUASAAN IPTEK KUNCI ATASI KETERTINGGALAN Inovasi Perlu Ramah Lingkungan


 
Sri Mulyaningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi ’45 Yogyakarta

Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi masa kini sangat berkembang pesat. Puan Maharani selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan kebudayaan mengatakan bahwa, arus perubahan 10 tahun kedepan diperkirakan lebih deras daripada 100 tahun lalu. Abad ke 21 ini akan menjadi abad yang paling inovatif dalam sejarah manusia.

Beliau mengatakan pula bahwa, dulu hingga sekarang Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, kini sedikit demi sedikit anggapan itu berubah dengan semakin berkualitasnya sumber daya manusia di Indonesia dalam memanfaatkan tekhnologi.

Tahun demi tahun Indonesia semakin meningkatkan potensi pada bidang tekhnologi. Tekhnologi dianggap dapat menjadi sosuli dalam ketertinggalan suatu bangsa. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia masih berpredikat sebagai Negara berkembang. Sangat kalah dengan Singapura yang notabene Negara dengan sumber daya alam yang minim namun bisa lebih maju daripada Negara Indonesia ini.

Indonesia kini mulai berinovasi dengan tekhnologi dan kualitas SDM yang baik. Salah satu contohnya, Badan Usaha Milik Negara Kimia Farma, di Mojokerto, Jawa Timur. Kimia Farma dapat menghasilkan garam farmasi, sebagai bahan dasar infuse, hemodialis, dan obat, sebanyak 2000 ton per tahun. Kini, Badan pengkajian dan penerapan tekhnologi (BPPT) berinovasi dalam pembuatan garam farmasi dengan kapasitas produksi 6000 ton per tahun. Inovasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan domestic, sehingga tidak membutuhkan impor lagi.

KELEBIHAN ARTIKEL : Menyadarkan masyarakat akan posisi Indonesia saat ini. Mengembangkan kemampuan untuk memajukan Negara dengan inovasi yang mereka punyai. Masyarakat juga tahu bahwa Indonesia sangat membutuhkan pemikiran – pemikiran yang maju, guna pencapaian visi dan misi Negara.

KEKURANGAN ARTIKEL            : Kurangnya penjelasan mengenai perkembangan iptek yang telah dicapai oleh Indonesia. Bila yang dicontohkan lebih banyak, maka pembaca akan lebih termotivasi lagi menciptakan inovasi – inovasi yang lain.


Sumber: JOG, Penguasaan IPTEK Kunci Atasi Ketertinggalan, Inovasi Perlu Ramah Lingkungan, Kompas: Kamis, 22 September 2016 – hal. 14




0 komentar:

Posting Komentar