2.10.16

RESENSI ARTIKEL : HATI – HATI DI MEDIA SOSIAL



Sri Mulyaningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi ’45 Yogyakarta

Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,  wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Media sosial kini tidak lagi hanya dinikmati oleh kaum dewasa saja. Media sosial saat ini sudah banyak meracuni kepala anak – anak tingkat dasar hingga remaja akhir. Akibatnya, banyak kasus – kasus kriminal yang bersumber dari jejaring sosial. Penculikan gadis, penipuan sejumlah uang, kedok perdagangan illegal, penjualan barang – barang illegal, hingga pemerkosaan yang berujung pembunuhan bagi korbannya.

Penyebab sederhana dari segala bentuk criminal ini yaitu, upload “status” pada media sosial tersebut. “Status” yang dimaksud disini adalah perasaan yang sedang dialami oleh mereka pengguna jejaring sosial ini. Kebanyakan diantaranya adalah wanita. Seringnya wanita “curhat” di jejaring sosial membuat hal ini, dimanfaatkan oleh para pelaku kriminal sebagai pintu awal masuk menjalankan aksinya. Rasa simpatik yang diperlihatkan oleh pelaku membuat korban mudah untuk dibujuk rayu, misalnya diajak bertemu, berkencan, makan bersama dan lain sebagainya.

Dampak negatif lainya dari media sosial adalah kecanduan dan tidak mengenal waktu. Orang yang sudah asyik bermain media sosial susah lepas untuk dihentikan. Terutama untuk para remaja yang masih belum bisa memprioritaskan mana yang harus dikerjakan mana yang tidak harus dikerjakan. Mereka akan mudah tercandu dengan serunya aplikasi media sosial hingga lupa terhadap waktu.Tidak peduli dengan sekitar. Kebanyakan orang saat sudah merasakan asyiknya online menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, entah itu pada saudara, orangtua atau teman. Bahkan, dengan dirinya sendiri pun lupa. Tidak peduli orangtua sedang repot butuh bantuan, tidak peduli lantai kotor dan harus disapu, tidak peduli sudah menjalankan ibadah sholat atau belum dan masih banyak lagi ketidak pedulian mereka disaat sedang asyik di dunia maya.
Kurang sosialisasi dengan lingkungan. Jika diperhatikan banyak remaja sekarang yang tidak akrab dengan tetangga sekitar. Mereka cenderung asyik mengurung diri di kamar memainkan jari jemarinya di keyboard komputer atau keypad handphone mereka. Sehingga kebiasaan ini menyebabkan mereka menjadi tidak dikenal di masyarakat, tidak mengetahui ada info apa di lingkungan sekitar dan sebagainya.

Menghamburkan uang atau pemborosan. Rata-rata bagi mereka yang kecanduan media sosial selalu menjaga pulsanya demi bisa bermedia sosial ria. Banyak juga remaja sekarang yang lebih memilih pulsanya didaftarkan untuk paket internet daripada untuk menelpon atau sms keluarga. Sekarang sekitar 50 000 rupiah minimal biaya yang dibutuhkan untuk 1 bulan paket internet. Itupun belum termasuk biaya sms dan telepon. Bagaimana dengan keuangan anak remaja yang masih duduk dibangku sekolah ? tidakah itu terlalu memberatkan? Ya mungkin sangat memberatkan bagi sebagian masyarakat. Orangtua akhirnya perlu mengeluarkan biaya yang lebih lagi untuk putra putrinya.

Mengganggu kesehatan. Mereka yang sedang asyik di media sosial cenderung suka tidur larut malam dan melupakan perutnya sudah terisi makanan atau belum. Sudah tentu hal ini menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit.

Malas Belajar. Jika terlalu asyik bermain menggunakan sosial media menyebabkan malas untuk membuka kembali buku pelajaran sekolah atau kuliah. Saat ingin mengerjakan tugas sekolah atau kuliah pun inginnya segera cepat karena sudah terfokus dengan sosial media. Alhasil kualitas daya belajar mereka pun menurun akibat penggunaan yang berlebihan.
Namun, tidak semua dampak menggunakan media sosial itu negatif. 

Dampak positifnya pun tentu ada. Diantaranya adalah untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.

Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut.  Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. 

Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan. Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.

Seharunya, kita sebagai pengguna jejaring sosial atau media sosial dapat lebih cerdas memanfaatkan tekhnologi yang selalu berkembang ini. Dapat memilah mana yang menjadi prioritas dan mana yang harus dikesampingkan. Sehingga tidak mendapat julukan masyarakat latah media.

Sumber: ELN, Hati – Hati di Media Sosial, Kompas: Kamis, 22 September 2016 – hal. 14

0 komentar:

Posting Komentar