18.6.16

RINGKASAN ARTIKEL: TAHURA DJUANDA JADI KAWASAN MINAT KHUSUS

Inda Stella Faubun
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
            Hutan konservasi adalah kawasan hutan yang dilindungi dan bertujuan untuk melestarikan hutan dan kehidupan yang ada didalamnya agar bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. Hutan konservasi merupakan hutan milik negara yang dikelola oleh pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menurut UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan adalah sebagai berikut; “Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan cirri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.”
            Karakteristik kawasan konservasi adalah karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai); habitat penting/ruang hidup bagi suatu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus seperti endemik (hanya terdapat di daerah tertentu), langka atau teramcam punah (seperti harimau, orangutan, badak, gajah); tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami; lansekap (bentang alam) atau cirri geofisik yang bernilai estetik/scientik; fungsi perlindungan hidro-orologi (tanah, air, dan iklim global); pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik).
            Karakteristik diatas juga dimiliki oleh Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang dikembangkan menjadi kawasan minat khusus dalam hal pendidikan, penelitian, olahraga dan pariwisata. Selain sebagai tempat konservasi, kawasan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat cekungan Bandung untuk menghasilkan udara bersih. Tahura Djuanda memiliki sejumlah lokasi wisata, seperti goa, air terjun, dan taman bermain. Terdapat pula sekitar 2.500 jenis tanaman di kawasan ini. Selain itu, Tahura Djuanda memiliki museum herbarium yang dihasulkan dari sejumlah penelitian. Peresmian Tebing Keraton menambah lokasi wisata di kawasan Tahura Djuanda. Tebing Keraton merupakan tempat wisata berbasis pemandangan alam dan hutan. Kawasan tersebut sering dikunjungi burung-burung liar. Tebing Keraton juga menjadi salah satu lokasi migrasi burung yang biasanya terjadi pada September.
            Taman Hutan Raya Djuanda yang menjadi kawasan minat khusus memiliki dua kunci dalam mengembangkan pariwisata, yaitu pemandangan yang indah dan cerita rakyat. Untuk itu, selain memperindah kawasan Tebing Keraton di Tahura Djuanda, perlu dibarengi cerita rakyat yang terkait dengan lokasi itu.
Sumber:
TAM.(2016). Tahura Tjuanda Jadi Kawasan Minat Khusus.Kompas, 3 Mei 2016. Hal.22.


0 komentar:

Posting Komentar