18.6.16

RINGKASAN ARTIKEL: TAHUN 2016 CENDERUNG BASAH

KETERSEDIAAN AIR CUKUP UNTUK MENANAM PADI
Inda Stella Faubun
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
            Dalam bahasa Latin, La Nina berarti “gadis cilik”. La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Laut Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap.
            Peristiwa La Nina dimulai ketika El Nino mulai melemah dan air laut yang panas di pantai Peru-Ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin) dan upwelling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali. Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga sering terjadi hujan lebat.
            Dampak La Nina terhadap kondisi cuaca global, yaitu angin pasat timuran menguat, sirkulasi Monsoon menguat, akumulasi curah hujan berkurang di wilayah Pasifik bagian timur (cenderung lebih dingin dan kering), potensi hujan terdapat di sepanjang Pasifik Ekuatorial Barat seperti Indonesia, Malaysia, dan autralia bagian untara. Dampak La Nina terhadap kondisi cuaca Indonesia, yaitu menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi menyebakan terjadinya banjir. Peningkatan curah hujan sangat bergantung dari intensitas La Nina tersebut.
            Di Indonesia, saat terjadi La Nina, awal datangnya musim akan mengalami percepatan. Musim hujan tahun ini diperkirakan akan dimulai Agustus  atau lebih cepat dari biasanya. Sebagian besar zona musim (ZOM) di Indonesia sedang memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, diantaranya Aceh, sebagian besar wilayah Sumatera Utara, Riau, NTB bagian selatan dan timur, NTT bagian timur, serta sebagian wilayah di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pada tahun basah ini, akan memberi efek meredam potensi kebakaran lahan, khusunya di daerah-daerah dengan banyak titik panas. Namun, faktor pencegahan melalui system yang baik dan koordinasi di lapangan tetap sangat dibutuhkan. Bukan saja itu, petani dapat menambah pola tanamnya. Jika La Nina benar-benar kuat, ketersediaan iar di wilayah-wilayah lumbung padi akan cukup untuk menunjang penanaman padi sepanjang tahun.
Sumber:
YUN.(2016). Tahun 2016 Cenderung Basah. (Ketersediaan Air Cukup Untuk Menanam Padi).Kompas,3 Mei 2016. Hal 14.


0 komentar:

Posting Komentar