Ringkasan artikel : Perang
Terhadap BABS dan Pernikahan Dini
Tri Welas Asih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Deklarasi anti pernikahan dini dan stop buang air besar
sembarangan telah digalakkan sampai tingkat kecamatan Saptosari. Deklarasi ini
dimaksudkan untuk menekan terjadinya pernikahan dini pada masyarakat. Saat ini
banyak kasus kita jumpai adanya pernikahan dini yang terjadi di lingkungan
sekitar kita. Dampak dari pernikahan dini yang banyak terjadi diantaranya
rentan terhadap perceraian, menambah angka kemiskinan baru karena pasangan muda
belum siap baik dari segi kedewasaan maupun ekonomi, juga rentan terhadap kasus
kematian ibu melahirkan dan bayi.
Sedangkan deklarasi stop buang air besar sembarangan
(BABS) dilatarbelakangi banyaknya warga yang tidak mempunyai jamban sendiri dan
membuang air besar sembarangan. Sebelumnya mereka buang air besar di perbukitan,
sungai atau di pekarangan. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan warga
sekitar. Selain itu bisa jugaa menimbulkan penyakit untuk warga. Diharapkan
dengan deklarasi ini kesadaran masyarakat mulai timbul untuk bisa menjaaga
lingkungannya masing-masing bebas dari kotoran apapun, serta menjaga kesehatan
lingkungan. Ditambah dengan adanya budaya malu setiap keluaarga saat ini hampir
seluruh warga Saptosari mengadakan pembuatan jamban secara swadaya. Gerakan ini
bisa menjadi inspirasi masyarakat lainnya diluar wilayah Saptosari untuk lebih
peduli dengan kesehatan lingkungan.
Sumber
Waluyo, A.(2016). Perang Terhadap BABS dan Pernikahan
Dini. Kedaulatan Rakyat, Senin 20
Juni 2016.
0 komentar:
Posting Komentar