Sri Mulyaningsih
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi ’45 Yogyakarta
INESPO
(International Environmental Sustainability Project Olympiad) merupakan olimpiade kelestarian lingkungan
berskala internasional yang digelar setiap tahun. INESPO merupakan
ajang international yang diadakan oleh yayasan Cosmicus, dengan format
perlombaan berupa pameran hasil penelitian dalam sebuah stand. Olimpiade yang diselenggarakan untuk mengapresiasi hasil
karya ilmiah pelajar diseluruh dunia yang berkaitan dengan lingkungan hidup. INESPO diadakan
dengan misi untuk mengajak siswa-siswi di seluruh dunia untuk memikirkan sebuah
solusi melalui proses penelitian dan lebih peduli terhadap lingkungan, seperti
kelangkaan pada energi, makanan sehat dan bergizi, polusi dan sebagainya. Pada 2016 ini
olimpiade tersebut diikuti oleh 217 orang peserta dari 49 negara.
Pada
tahun ini INESPO diselenggarakan di Spoorwegmuseum, Utrecht, Belanda, yang
digelar sejak 30 Mei - 2 Juni 2016. Indonesia meraih tiga penghargaan, medali
perak, perunggu, dan penghargaan Encouragement Award.
Elaine Kojongian dan
Meiryanti Layarda, pasangan tim Indonesia dari SMA Santa Laurensia, Tangerang,
tampak menunjukkan kegembiraannya atas penghargaan tersebut. Mereka berdua
meraih medali perak atas karya inovatifnya tentang pembuatan ekstrak daun sawo
atau manilkara zapota sebagai antidote untuk mengatasi radikal
bebas. SMA Kharisma Bangsa, Tangerang,
yang meraih medali perunggu, Rasyid Sahirul Masjidi dan Hilmi Naufal Yafie, menyajikan
hasil penelitian tentang penggunaan limbah bulu ayam sebagai zat penyerap chromium
pada limbah industri tekstil. Encouragement Award diberikan kepada pasangan tim
Indonesia yaitu Ni Ketut Ayu Krisma Dewi dan Putu Sri Indah Cahyani dari SMA
Negeri 3 Denpasar, tentang pemanfatan limbah kulit cocoa atau Theobroma
cacao sebagai bahan superkapasitor.
Pengumuman
pemenang dan pemberian penghargaan diselenggarakan di Aula Kampus Vrije
Universiteit. Tim juri terdiri dari 30 orang anggota dari berbagai bidang ilmu.
Hadir pada pembukaan INESPO 2016 itu adalah Duta Besar RI Den Haag, I Gusti A.
Wesaka Puja, didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Hari
Wibisono.
Menurut
Jacques Reijniers, ketua dewan juri, tahun ini ada 499 proyek inovatif yang berorientasi
kepada kelestarian lingkungan dikompetisikan. Juri menilai adanya kemajuan
signifikan dalam hal kualitas penelitian dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kreatifitas
dan kemampuan berinovasi generasi muda Indonesia layak untuk diberi dukungan, di
antaranya dalam bentuk pembinaan untuk mendapatkan paten, untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya pemakaian gagasan orisinil yang dibawa ke ajang
kompetisi oleh pihak lain terlebih dahulu," ujar Duta Besar Indonesia di
Den Haaq, Wesaka Puja.
Wesaka
mengatakan, peran guru pembimbing di dalam memberikan stimulasi kepada para
pelajar sangat penting. Pihak sekolah juga diharapkan dapat memberikan
dukungan, termasuk dalam hal penyediaan peralatan dan fasilitas penelitian. "Di
samping prestasi yang dicapai melalui olimpiade semacam itu, hasil-hasil
penelitian juga diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata untuk
kepentingan kelestarian lingkungan," ujarnya.
Sumber
: Latief ,(2016), Indonesia
Rebut Perak dan Perunggu "Olimpiade Kelestarian Lingkungan"
Internasional, Kompas 03 Juni 2016 , hal 26
0 komentar:
Posting Komentar